Minggu, 02 April 2017 13:55 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Gilbert Baker, seorang seniman di San Francisco yang menciptakan bendera pelangi sebagai simbol komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) meninggal dunia, Kamis malam.
Dia meninggal di usia 65 tahun di rumahnya di New York, Amerika Serikat (AS). Baker merancang bendera pelangi delapan warna pada tahun 1978 untuk menyambut hari kebebasan gay.
Bendera pelangi telah dikibarkan di pusat San Francisco menghormatinya. Sejumlah tokoh pro-LGBT mengaku sedih atas meninggalnya Baker.
”Pelangi menangis. Dunia kami kurang berwarna-warni tanpa Anda. Cintaku Gilbert Baker. Memberi kami bendera pelangi untuk mempersatukan kami. Bersatu lagi,” tulis penulis naskah ternama, Dustin Lance Black, di Twitter.
Senator California Scott Weiner mengatakan pekerjaan Baker telah membantu menentukan gerakan LGBT modern. ”Rest in Power, Gilbert,” katanya, seperti dikutip BBC, Sabtu (1/4/2017).
Delapan warna bendera yang dirancang Baker diklaim mewakili aspek yang berbeda dari setiap manusia.
Pada 2015, Musuem Seni Modern New York secara resmi menjadikan bendera kreasi Baker sebagi koleksi mereka. Pihak museum menyebut bendera itu sebagai “desain tonggak yang kuat”.
”Saya memutuskan bahwa kami harus memiliki bendera. Bendera yang cocok sebagai simbol kami, bahwa kita adalah masyarakat, bersuku-suku jika Anda mau,” kata Baker dalam sebuah wawancara kala itu.(exe/ist)