Kamis, 16 Maret 2017 07:53 WIB

Malaysia Segera Deportasi 50 WN Korut

Editor : Yusuf Ibrahim
Polisi Malaysia. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pemerintah Malaysia segera mendeportasi 50 warga Korea Utara (Korut) yang visanya telah habis dan kini berada dalam tahanan.

Semua warga Korut yang akan dideportasi itu bagian dari 315 warga Korut yang bekerja di pertambangan batu bara dan proyek konstruksi di Sarawak, Pulau Borneo, Malaysia. 

“Visa 50 warga Korut itu sudah kedaluwarsa dan akan segera kami deportasi ke negara asalnya,” kata Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, dikutip kantor berita Reuters.

Ketetapan penangkapan dan pemulangan warga asing overstayer akan ditentukan dalam waktu dekat. Sebanyak 215 warga Korut lain yang tidak melanggar aturan di-per-bolehkan tinggal dan bekerja seperti biasa. Begitupun dengan 191 warga Korut yang berada di Malaysia dalam program Malaysia My Second Home.

Pemerintah Malaysia menyatakan saat ini sekitar 1.000 warga Korut tinggal dan bekerja di Malaysia. Mereka tersebar ke berbagai bidang. Seorang sumber mengatakan, pengaliran arus imigrasi dari Korut menuju Malaysia sebagian direncanakan untuk membentuk jaringan intelijen terorganisasi. “Mereka bukan orang biasa,” tandas dia. Jaringan mata-mata itu totalnya diperkirakan mencapai 100.000 orang di penjuru dunia.

Mereka menjadi aset berharga bagi Pemerintah Korut karena juga berkontribusi dalam meningkatkan devisa negara. “Setiap warga Korut yang berada di luar negeri harus memberikan dana sumbangan di Kedubes setiap sebulan sekali,” kata dia. Hubungan antara Malaysia dan Korut masih menegang sejak kasus pembunuhan Kim Jong-nam pada 13 Februari lalu di Bandara Internasional Kuala Lumpur.

Kakak tiri Pemimpin Korut Kim Jong-un itu diyakini dibunuh menggunakan racun saraf VX. Dia tewas dalam kurun waktu sekitar 20 menit setelah serangan saat dibawa menuju Rumah Sakit Putrajaya. Sejauh ini tidak ada keluarga yang mengklaim jenazah Jongnam sehingga Malaysia membalsam jenazah untuk mengawetkannya. 

“Itu merupakan upaya agar jenazah yang sampai sekarang berada di kamar mayat tidak cepat membusuk. Kami harus melakukannya karena sampai sekarang belum ada pengklaim,” kata Zahid. Malaysia mengatakan, keluarga terdekat Jong-nam dapat mengklaim jenazahnya tiga pekan sebelum keputusan terbaru dikeluarkan. 

Lokasi tempat tinggal istri dan anak Jongnam tidak diketahui meskipun anaknya, Kim Han-sol, telah muncul di YouTube. Saat ini keluarga Jong-nam dilindungi pihak ketiga dan bersembunyi di suatu tempat yang dirahasiakan.

Pemerintah Korut berulang meminta pemulangan jenazah Jong-nam, tapi Pemerintah Malaysia selalu menolaknya, termasuk desakan pemberhentian proses autopsi. Sejak saat itu diplomat Korut di Malaysia menuduh Pemerintah Malaysia bersekongkol dengan Korea Selatan (Korsel) dan menyembunyikan sesuatu. Pemerintah Korut sempat meminta proses penyelidikan gabungan, tapi permintaan itu tidak dikabulkan.

Pemerintah Korut juga selalu menyebut korban tewas bernama Kim Chol sesuai nama di paspor dan dia tewas akibat serangan jantung. Meski demikian, Pemerintah Malaysia kembali membantah pernyataan Korut itu.

Hubungan dua negara pun kian memanas. Wakil Dubes Korut di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kim In-ryong mengatakan, dari A sampai Z kasus ini merupakan produk Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Korsel.

Sebelumnya Korsel dan AS menuduh agen rahasia Korut sebagai dalang di balik pembunuhan Jong-nam. Pemerintah Malaysia pun menyatakan persona nongrata terhadap Dubes Korut di Kuala Lumpur karena melontarkan berbagai tuduhan tidak berdasar. Pemerintah Korut juga mengeluarkan keputusan serupa kepada Dubes Malaysia di Pyongyang.

Pyongyang pun melarang warga Malaysia meninggalkan Korut. Kuala Lumpur membalas aksi itu dengan melarang warga Korut meninggalkan Malaysia. Malaysia merupakan satu dari sedikit negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Korut. 

Najib mengatakan, Malaysia tidak akan memutus hubungan yang sudah terjalin lebih dari 40 tahun itu. Dalam negosiasi berikutnya dengan Pyongyang, Malaysia akan melakukannya secara tertutup dan berharap semua berjalan lancar.(exe/ist)


0 Komentar