Selasa, 14 Maret 2017 07:14 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Tey Seu Bock selaku pelatih tunggal putra Malaysia mengatakan bahwa penikmat bulu tangkis di seluruh dunia tidak boleh berasumsi pertandingan final yang mempertemukan Lee Chong Wei versus Shi Yuqi berlangsung mudah.
Terutama ketika mereka melihat skor akhir 21-12 dan 21-10 untuk kemenangan Dato Chong Wei dalam waktu 45 menit.
Dijelaskan Tey Seu bahwa selama pertandingan, Chong Wei merasakan ketakutan yang luar biasa mengingat lututnya sempat kambuh. Kemungkinan itu terjadi lantaran pebulutangkis berusia 34 tahun tersebut terlalu banyak menahan pukulan lawan sehingga cedera yang sempat dialaminya beberapa minggu lalu kembali kambuh, terutama di game kedua saat kedudukan 18-10.
Beruntung, Chong Wei bisa kembali ke lapangan pertandingan setelah tim medis melakukan pemeriksaan. Dia pun langsung mengubah skenario permainan dan berhasil mengambil alih pertandingan dengan mengakalinya melalui pukulan menipu, sebelum akhirnya menyudahi perlawanan wakil China di partai puncak dalam waktu 45 menit.
"Chong Wei mampu menangani masalah cedera lutut dengan sangat baik. Kami tahu bahwa Shi Yuqi bukan lawan sembarangan yang mudah dikalahkan, tapi Chong Wei memberikan kualitas di setiap pukulan," terang Tey Seu seperti dikutip The Star, Senin (13/3/2017).
"Dia membuat semua orang bangga atas keberhasilannya hari ini. Siapa yang akan berpikir pemain yang cedera sebulan lalu bisa kembali dan memenangkan gelar bergengsi ini," tutup pelatih tunggal putra Malaysia.
Di tempat terpisah, Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengaku bangga atas keberhasilan Chong Wei. Pernyataan itu disampaikannya pada akun twitter (@NajibRazak).
"Datuk Lee Chong Wei Anda membuat semua orang Malaysia bangga padamu! Pertunjukan Superb keterampilan dan semangat juang," tulis Najib Razak.
Sementara itu, Lee Chong Wei sukses merebut trofi di All England 2017 usai mengalahkan Shi Yuqi dari China dengan 21-12 dan 21-10 dalam waktu 45 menit.
Ini adalah keempat kalinya Chong Wei merebut gelar All England setelah sebelumnya mencetak kemenangan pada tahun 2010, 2012 dan 2014. Keberhasilannya itu sekaligus menyamai rekor mendiang Eddy Choong (1953, 1954, 1956, 1957). (exe/ist)