Rabu, 01 Maret 2017 07:36 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, meyakini masih ada potensi yang besar terhadap program pengampunan pajak (tax amnesty), meskipun telah memasuki akhir periode.
Terlebih, dengan data yang dikeluarkan Oxfam yang menyatakan bahwa kekayaan empat orang Indonesia setara dengan 100 juta penduduk termiskin di Tanah Air.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, jumlah Wajib Pajak yang terdaftar saat ini mencapai 32,8 juta wajib pajak. Dari jumlah tersebut, yang sudah masuk kategori wajib lapor Surat Pemberitahuan Tahunan mencapai 29,3 juta wajib pajak.
Namun, tercatat hanya 12,6 juta wajib pajak yang melaporkan SPT dan baru 682.222 wajib pajak yang mengikuti tax amnesty.
"Masih banyak perusahaan yang dimiliki oleh orang Indonesia. Kemarin Oxfam merilis data ada harta yang sangat besar. Potensinya masih ada," katanya di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (28/02/2017).
Dengan melihat potensi tersebut, menteri keuangan ini meminta kepada mereka untuk segera memanfaatkan program pengampunan pajak sebelum jangka waktunya berakhir. Khususnya, bagi mereka yang selama ini tidak patuh pajak.
"Masih ada kesempatan untuk menggunakan tax amnesty. Tax amnesty sukses, ini merupakan hasil karya kita semua agar menjadi negara yang maju dan makmur," imbuh dia.
Dia juga meminta Asosiasi Pengusaha Indonesia untuk mengajak pengusaha Indonesia yang belum mengikuti tax amnesty untuk segera mengikutinya. "Saya mohon kepada Apindo, agar mengajak teman-temannya. Terutama yang prominent, yang selama ini tidak bayar pajak," tandasnya.
Sebelumnya, kesenjangan ekonomi yang semakin melebar di Indonesia mendapatkan peringatan dari Lembaga pembangunan nirlaba asal Inggris yakni Oxfam, lantaran bisa merusak perekonomian nasional.
Kondisi kesenjangan ekonomi Indonesia semakin terlihat ketika empat orang terkaya di republik ini memiliki kekayaan setara dengan 100 juta penduduk termiskin di Tanah Air.
Lebarnya kesenjangan ekonomi Indonesia menjadi sorotan Oxfam, yang dijuluki sebagai salah satu negara paling tidak seimbang di dunia. Dimana jumlah miliuner di Indonesia telah meningkat dari hanya satu orang pada tahun 2002 menjadi 20 pada 2016.
"Sejak tahun 2000, pertumbuhan ekonomi telah diambil dari Indonesia," begitu tulis Oxfam dalam laporannya.
"Namun, manfaat dari pertumbuhan ekonomi tersebut belum di bagi rata dan jutaan telah dibiarkan hidup di bawah garis kemiskinan, terutama perempuan," sambung laporan itu seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (23/2/2017).(exe/ist)