Kamis, 23 Februari 2017 11:44 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansyah, mengaku optimis dapat meraih target pendapatan parkir elektronik sebesar Rp 111 miliar pada 2017.
Proyeksi itu tiga kali lipat lebih besar daripada tahun 2016 yang hanya Rp 48 miliar.
"Tahun 2017 ini kan titik parkir elektronik diperbanyak jadi total 31 titik se-DKI Jakarta. Jadi proyeksi pendapatan kami tiga kali lipat. Soalnya kan jumlah mesinnya jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu," kata Andri, saat dikonfirmasi, Kamis (23/2/2017).
Andri menjelaskan, sesuai Peraturan Gubernur Nomor 188 tahun 2016 tentang titik lokasi parkir on the street itu, ada 441 titik parkir elektronik yang harus dipasang di DKI, masih sangat jauh sekali
"Masih sangat kurang sekali, anggaran kami kan masih sangat minim. Jadi memang ini kami akan lakukan semacam bergulir dari hasil pendapatan parkir. Kami akan beli lagi mesin parkir elektronik. Kami targetnya selama 3 tahun semua titik itu dilengkapi mesin parkir. Sudah bisa terpasangan terminal parkir elektronik (TPE)," jelas Andri.
Andri pun menyebut untuk meningkatkan efektivitas parkir elektronik ini, meminta dukungan dan peran serta masyarakat.
"Ini kan teknologi sudah canggih. Masyakarat jangan malas untuk menggunakannya sesuai aturan, harus menggunakan kartu electronik money untuk pembayaran parkir elektronik. Jadi harus bersinergi. Ini juga kan teknologi sudah canggih, jukir juga kan enggak mungkin bandel kalau masyarakat tidak malas. Terkadang alasannya malas karena Cuma parkir sebentar," ujarnya.
Andri menilai adanya parkir elektronik ini dapat mengatasi kebocoran pendapatan dari sektor perparkiran.
"Kalau kebocoran teratasi otomatis dong pendapatannya meningkat. Kalau pendapatannya sudah meningkat, kami juga bisa memberikan pelayanan yang baik. Pelayanan juga meningkat. Jukir juga pun nanti kesejerahteraannya akan meningkat. Jadi kalau semuanya meningkat secara paralel semuanya mengikuti," pungkasnya.