Minggu, 12 Februari 2017 15:31 WIB

Pengamat: Prabowo 'Bersekutu' dengan Ahok, Jika Anies Kalah Putaran Pertama

Reporter : Rachmat Kurnia Editor : Hendrik Simorangkir
Kampanye Akbar Anies-Sandi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. (Foto: dok/Bili Achmad)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto diprediksi akan merapatakan barisan ke kubu Ahok-Djarot, jika pasangan Anies-Sandi kalah di putaran pertama.

"Kalau dilihat hasil survei akhir-akhir ini dan tidak ada paslon yang meraih dukungan 50 persen, itu artinya Pilgub DKI Jakarta akan dilakukan dua putaran. Tentunya peta politik akan kembali berubah," ujar Pengamat Politik dari Lembaga Analisis Politik Indonesia, Maksimus Ramses Lalongkoe, Minggu (12/2/2017).

Ramses memprediksi, apabila pilkada DKI berlangsung dua putaran maka ada peralihan dukungan para tokoh yang saat ini masih berusaha memenangkan jagoannya masing-masing. 

"Kemungkinan pertama, jika pasangan Anies-Sandi kalah pada putaran pertama, kemungkinan besar Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto akan bersekutu dengan pasangan Ahok-Djarot, ketimbang memenangkan Agus-Sylvi pada putaran kedua," kata Ramses.

Ramses beralasan, jika  sosok Ahok menjadi indikator penting, lantaran Ahok yang banyak mendapat dukungan dan simpati masyarakat.

"Prabowo tentunya ikut bertarung dalam Pilpres 2019 nanti, jika Prabowo tidak mau kehilangan simpati publik Indonesia pilihan terbaiknya bersekutu dengan pasangan Ahok-Djarot pada putaran kedua, bukan memilih Agus-Silvi," jelasnya.

Lain hal, Ramses menambahkan, jika Prabowo memilih mengambil posisi netral pada putaran kedua. Sikap netral ini, sikap dimana tidak mengarahkan pendukung untuk memilih salah satu calon tapi membiarkan pendukung memilih sesuai selera mereka masing-masing. 

"Bila Prabowo memutuskan pilihan pada sikap netral, tentunya mendapat simpati publik Indonesia meskipun tidak signifikan," pungkasnya.