Senin, 30 Januari 2017 14:58 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengingatkan kepada seluruh anggota MPR agar selalu memposisikan diri sebagai negarawan dan berpolitik kebangsaan demi terwujudnya cita-cita kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik.
"Negara Indonesia saat ini mengalami tantangan kebangsaan yang berat. Hal ini dapat dilihat dari adanya tindakan intoleransi yang makin marak di pelosok negeri," kata Oesman Sapta dalam sambutannya pada pelantikan dan pengucapan sumpah anggota MPR pergantian antar waktu (PAW) di Gedung MPR, Senin (30/1/2017).
Hadir pada acara pelantikan dan pengucapan sumpah tersebut antara lain, Wakil Ketua DPD Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Sekretaris Jenderal DPD Sudarsono Hardjosukarto, serta Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono.
Dua anggota MPR dari kelompok DPD yang dilantik adalah AD Khaly dari daerah pemilihan Provinsi Gorontalo menggantikan Hana Hasanah Fadel Muhammad yang maju sebagai calon Gubernur Gorontali.
Kemudian, Mamberob Yosephus Rumakiek dari daerah pemilihan Provinsi Papua Barat menggantikan Abdullah Manaray yang maju sebagai calon Gubernur Papua Barat.
Menurut OSO sapaan akrba Oesman Sapta, sebagai anggota MPR yang memiliki kewenangan tertinggi, agar dapat memposisikan diri sebagai negarawan dan berpolitik kebangsaan.
Dengan memposisikan sebagai negarawan yang berpolitik kebangsaan, Oesman Sapta optimistis, sikap politik anggota MPR akan selalu berdasarkan pada ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Sikap politik kita akan senantiasa berlandaskan pada UUD 1945, serta harus bersemangatkan bhinneka tunggal ika dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Oesman Sapta juga mengatakan, tugas MPR RI di antaranya adalah memasyarakatkan Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan bhinneka tunggal ika yang dalam kegiatan yang disebut Sosialisasi Empat Pilar MPR.
Oesman Sapta menegaskan, Sosialisasi Empat Pilar MPR ini penting karena berdasarkan hasil penelitian maupun diskusi di berbagai daerah menyimpulkan, kegaduhan politik maupun dan persoalan kebangsaan saat ini salah satu pemicunya adalah memudarnya nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.Budi Suyanto.
Sumber: Antara