Jumat, 27 Januari 2017 14:41 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan mengapresiasi Pemerintah akhrinya mengurungkan niatnya untuk turut serta dalam perjanjian dagang Kemitraan Trans-Pasifik (TPP).
Heri berpendapat, jika hal ini terus dilanjutkan pemerintah maka ini akan menjadi kekeliruan besar dan bertentangan dengan ekonomi kerakyatan yang dianut Indonesia.
"Bergabung dalam TPP sama saja melayani kepentingan korporasi besar dan orang-orang kaya. Ini jelas bertentangan dengan jalan kerakyatan yang selama ini dikobarkan," kata Heri dalam keterangan pers, Jumat (27/1/2017).
Politikus Partai Gerindra itu menilai, TPP mengancam kepentingan nasional, karena ada skema liberalisasi perdagangan barang dan jasa yang komprehensif, terjadwal, dan mengikat.
"Bahkan, TPP disebut-sebut lebih progresif karena mencakup isu-isu WTO-plus," ujar Heri.
Menurut dia, dengan keluar dari TPP, berarti pemerintah telah menyelamatkan bangsa besar ini dari skenario yang sangat merugikan.
Selanjutnya, ia menyatakan Indonesia bisa berperan sebagai pelopor usaha dan kerja sama regional, dan bukan sebagai pengikut.
"Indonesia harus memelopori usaha yang mengarahkan negara-negara anggota ASEAN dan Asia Timur untuk lebih fokus pada upaya-upaya kerja sama ekonomi dalam kerangka ASEAN," tegas Heri.
TPP ditambah Heri sebagai alat politik dan ekonomi AS yang tidak lain merupakan intervensi penguasaan korporasi atas berbagai sektor kehidupan manusia dan warga masyarakat suatu negara.