Minggu, 22 Januari 2017 19:19 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pemimpin Gereja Katolik, Paus Francis, mengatakan tidak ingin menghakimi Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Ia akan menunggu untuk melihat apa yang dilakukan oleh Presiden AS ke-45 itu sebelum memberikan pendapatnya.
"Saya tidak suka menghakimi orang di awal. Kami akan melihat apa yang akan dilakukan oleh Trump," kata Paus dalam wawancara dengan surat kabar Spanyol El Pais seperti disitat dari Daily Mail, Minggu (22/01/2017).
Saat ditanya tentang pemimpin bergaya populis yang muncul di AS dan Eropa, Paus memperingatkan tentang orang yang ingin mencari selamat di tengah krisis. Ia mengatakan Adolf Hitler di Jerman pada tahun 1930-an dipilih oleh orang-orang dan kemudian dia menghancurkan mereka.
"Dalam krisis kita mencari penyelamat untuk memberikan kembali identitas kita, dan kita membela diri dengan dinding, pagar kawat berduri, dari orang lain," tuturnya.
Paus Francis juga mengirim pesan pribadi kepada Trump beberapa menit setelah ia dilantik dengan mengatakan ia harus mengurus orang miskin dan terbuang selama menjadi Presiden AS.
"Pada saat keluarga manusia kita dilanda krisis kemanusiaan yang suram menuntut tanggapan politik yang berpandangan jauh dan persatuan, saya berdoa bahwa keputusan Anda akan dipandu oleh nilai-nilai spiritual dan kaya akan etis yang telah membentuk sejarah orang-orang Amerika dan komitmen bangsa Anda untuk kemajuan martabat manusia dan kebebasan di seluruh dunia," bunyi pesan tersebut.
"Di bawah kepemimpinan Anda, AS mungkin akan terus diukur atas kepedulian terhadap orang miskin, terbuang, dan mereka yang membutuhkan," tukasnya.
Paus Francis adalah paus pertama yang berasal dari Amerika Latin. Ia sangat memberi perhatian kepada masyarakat miskin dan masyarakat lemah dalam platform kepausannya yang berjalan hampir empat tahun.(exe/ist)