Jumat, 13 Januari 2017 14:33 WIB

Kerap Diancam, Pendukung Ahok-Djarot Sebut Ada Aktor Intelektual di Balik Pengadangan Kampanye

Reporter : Arif M Ryan Editor : Hermawan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sejumlah pendukung pasangan Ahok-Djarot menuding ada aktor intelektual yang sengaja mengadang dan mengganggu proses kampanye jagoan mereka.

Tim Advokasi Ahok-Djarot, Ronny Talapessy menyatakan, intimidasi yang terjadi di Kramat Sawah, Paseban, Senen pada 9 Januari lalu bukanlah kejadian pertama.

"Teman-teman (media) sudah tahu kalau kami kerap diintimidasi dan diganggu. Ini sudah perbuatan melawan hukum," tandas Ronny, saat mengadu ke SPKT Polda Metro Jaya, Jumat (13/1/2017).

Ronny mengatakan, bentuk intimidasi mulai dari verbal dan nonverbal seperti perkataan kasar, pelarangan kampanye sampai ancaman pengerusakan.

"Bahkan ada teman kami juga (Widodo) yang dianiyaya beberapa waktu lalu di wilayah Jakarta Barat," jelas Ronny.

Sementara, salah satu relawan, Joni Zulkarna‎n menduga ada aktor intelektual yang sengaja melarang kegiatan pendukung Ahok-Djarot di wilayah Paseban, Jakarta Pusat.

"Kan sudah jelas, massa ini mau bergerak kalau ada orang di belakang layar. Saya tau orangnya, tapi datanya saya kasih ke polisi," ujar dia seraya berjalan di tengah kerumunan media.

Dengan menggunakan baju kotak-kotak, Zulkarnaen juga menyebut, pelaku yang disebut seorang tokoh masyarakat setempat itu pernah mengintimidasi warga agar tak mendukung Ahok.

"Alasannya tak seiman-lah atau penista agama. Padahal, dia (Ahok) baik dan membuat Jakarta semakin maju," tuturnya.

Keduanya pun sepakat, polisi harus mengusut tuntas kasus pengancaman ini.

"Dengan begitu, pelanggaran semacam ini bisa diminimalisasi. Sebab, ada efek jera," pungkas Ronny seraya masuk ke ruang pemeriksaan.

Seperti diketahui, sejumlah pendukung paslon no urut dua itu melaporkan beberapa orang ke Polda Metro Jaya yang mengancam dan mengadang untuk membangun posko Ahok-Djarot di kawasan Kramat Sawah, Paseban, Senen, Jakarta Pusat, Senin, 9 Januari lalu.