Kamis, 12 Januari 2017 12:02 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Anggota Komisi V DPR RI Miryam Haryani menilai, kejadian kekerasan berujung pada meninggalnya taruna sedang menempuh pendidikan seringkali terjadi di Indonesia, anehnya kejadian seperti itu terjadi pada sekolah-sekolah kedinasan yang dibiayai oleh negara.
Hal ini disampaikan Miryam terkait tewasnya Amirulloh Adityas Putra (18), taruna tingkat satu Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta oleh seniornya.
"Pemerintah harus meninjau ulang kehadiran sekolah kedinasan, evaluasi menyeluruh harus dilakukan," kata Miryam kepada Tigapilarnews.com, Kamis (12/1/2017).
Politikus Hanuara berpendapat, hal ini mutlak diperlukan karena jangan sampai nyawa dianggap sesuatu murah sehingga dengan gampangnya dipermainkan. Selain itu, Miryam juga menyarankan adanya
evaluasi baik dari manajeme pendidikan, keberadaan sekolah kedinasannya, atau sistem pengajaran yang berlangsung.
"Selama ini saya melihat uang negara seakan menjadi halal untuk digunakan sebagai sarana menghilangkan nyawa orang lain," sesal Ketua Umum Srikandi Hanura ini.
Lebih lanjut Miryam menyatakan dalam waktu dekat pihaknya (Komisi V) akan segera memanggil Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumardi untuk menjelaskan secara detail kronologis tewasnya taruna STIP.
"Hasilnya akan kita sinkronkan dengan temuan-temuan dilapangan yang kemudian akan menghasilkan rekomendasi apakah sekolah kedinasan ini masih layak dilanjutkan atau lebih baik dihentikan demi kepentingan yang lebih besar," tandasnya.