Laporan: Ryan SuryadiJAKARTA, Tigapilarnews.com - Hakkam (18), Sofyan Sori (16), dan Muhammad Zidane (15), dibekuk anggota dari Polsek Penjaringan, di Jalan Pantai Indah Kapuk (PIK), Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (4/1/2017).Ketiga tersangka pencurian dan kekerasa (Curas) itu diketahui sudah beraksi di 17 titik di Kawasan Penjaringan.Salah seorang tersangka Hakkam yang sudah putus sekolah semenjak duduk di bangku kelas satu sekolah menengah atas (SMA), mengaku mengincar wanita untuk melakukan kejahatannya."Incar cewek yang pulang kerjanya malam. Kalau enggak handphone, dompet, tas, perhiasan, pokoknya itu ya cewek. Berlima sama teman. Kalau begini (Curas) sudah lama. Saya enggak sendirian, berlima saja. Gak berani saya kalau sendirian," kata Hakkam saat diwawancarai di Polres Metro Jakarta Utara, Jumat (6/1/2017).Hakkam mengaku, senjata tajam menjadi andalannya saat ingin beraksi adalah pisau dapur milik ibunya sendiri di rumah. Sementara, lanjut Hakkam, rekan-rekannya sendiri membawa golok hingga celurit."Kalau melawan ya saya lukain saja mas korbannya dan itu pun kalau korbannya melawan. Kalau enggak ya bawa saja barang-barangnya. Teman saya yang lain juga sama. Kalau korbannya melawan ya golok dikalungin ke leher korban," ujar Hakkam.Sementara, Kombes Pol Awal Chairuddin sebagai Kapolres Metro Jakarta Utara menyebut ketiga anak muda tersebut, merupakan komplotan curas sadis di kawasan Penjaringan khususnya PIK. Dikatakan Awal, dari lima pelaku kejahatan curas, hanya tiga yang berhasil tertangkap."Mereka ini masih muda tapi tetap sadis. Ketiga remaja ini, memang ringan tangan untuk melukai korbannya. Bahkan tak segan-segan dibunuh mungkin. Mereka berkelompok, dan melakukan aksinya tidak sendiri-sendiri. Sementara dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran yakni IF dan OC," katanya di Polres Metro Jakarta Utara.Awal menambahkan, pengakuan sementara komandan si pelaku curas, yakni Hakkam hasil aksi mereka ini langsung dibagi-bagi untuk jajan. Jikalau mendapatkan handphone, langsung dijual dan hasilnya dibagi-bagi."Hakkam ini kami hadiahi timas panas karena melawan petugas dengan alat (pisau) yang sering digunakannya," tambah Awal.