Laporan: Ryan Suryadi JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sebanyak 485 Prajurit Satlinlamil Jakarta melakukan latihan penanggulangan bencana alam di Markas Komando (Mako) Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (28/12/2016).Latihan ini rencananya berlangsung selama delapan hari yang dimulai sejak 27 Desember 2016 hingga 7 Januari 2017. Para peserta pelatihan dibekali materi latihan tentang sistem nasional penanggulangan bencana alam di Indonesia dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang disampaikan Dian Andry Puspita Sari, dari Staf BNPB.Kegiatan latihan ini bertujuan melatih para prajurit Satlinlamil Jakarta agar siap, tanggap dan cepat dalam melaksanakan penanggulangan bencana alam yang terjadi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan."Materi latihan meliputi proses perencanaan penanggulangan bencana seperti latihan Pos Komando, melaksanakan prosedur dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam rangka mendukung operasi militer selain perang," jelas Pasops Satlinlamil Jakarta, Mayor Laut (P) Zulfahmi, Rabu (28/12/2016).Lebih jelas, Asisten Operasi Panglima Kolinlamil (Asops Pangkolinlamil) Kolonel Laut (P) P. Rahmad Wahyudi, mengatakan hampir seluruh wilayah indonesia sangat renta dengan bencana alam.Unsur-unsur Kolinlamil sering terlibat dalam melaksanakan operasi pemberian dukungan angkutan material dan personel ke daerah yang terjadi bencana alam.Sementara untuk meningkatkan profesionalisme personel kepada para prajurit dibekali dengan memberikan pelatihan agar mereka mampu melaksanakan tugas dengan cepat, tepat dan benar sesuai prosedur."Saat ini unsur Kolinlamil KRI Teluk Bintuni 520 sedang mendukung pengiriman bantuan kepada korban bencana banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat yaitu mengangkut bahan sembako dan personel tenaga dokter, para medis TNI untuk membantu korban," jelas RahmadUntuk lingkungan Kolinlamil telah menyusun buku petunjuk lapangan Posko Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Komando Lintas Laut Militer (Satgas PB Kolinlamil), di dalamnya dijelaskan tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh pejabat yang terlibat serta untuk keseragaman tindak dalam melaksanakan tugas selama kegiatan tanggap darurat penanggulangan bencana berlangsung. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dalam menangani bencana dengan benar."Mulai dari proses pembentukan satgas, pengumpulan bantuan, embarkasi/debarkasi sampai pendistribusian barang bantuan ke daerah yang terkena bencana," katanya.(exe/ist)