Jumat, 16 Desember 2016 15:42 WIB

Diserang Anies-Sandiaga Saat Debat di TV, Ini Kata Ahok

Editor : Hermawan
Laporan: Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menanggapi hasil debat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang diselenggarakan stasiun televisi swasta, di Ballroom Jakarta Theater, Kamis, (15/12/2016) malam.

Dalam debat tersebut, Ahok beserta pasangannya Djarot Saiful Hidayat diserang oleh pasangan calon nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandiaga).

Namun, suami Veronica Tan ini menganggap hal tersebut sudah biasa terjadi dalam perhelatan adu program cagub-cawagub jelang Pilgub DKI 2017.

"Saya kira wajar-wajar saja, kalau orang mau nyerang program enggak bisa, tentu menyerang pribadi akhirnya," ujar Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2016).

Ahok bersama Djarot meyakini sudah membenahi ibukota lebih baik dengan bukti program yang sudah berjalan dalam masa jabatannya dari pada kedua pasangan lainnya yang baru berucap janji-janji.

"Program kami sudah paparkan, lihat saja visi misi orang sama, kami jelas beda. Kalau kami bukan bilang akan, tapi kami sudah kerjakan," ungkap Ahok.

Mantan anggota DPR ini mengungkapkan menciptakan dua ratus ribu calon pengusaha di Jakarta tidak semudah membalikan telapak tangan. Menurut Ahok, masih perlu banyak kajian terkait dengan faktor permodalan.

"Kamu kalau buat program akan menciptakan pengusaha 200 ribu orang, di dalam statistik keberhasilan mencetak pengusaha di dunia. Apalagi di Indonesia maksimal hanya berhasil 10 persen. Kalau kamu mau menghasilkan 200 ribu pengusaha kamu mesti kumpulin 2 juta calon. Gampang enggak? Latihannya gimana, waktunya gimana, modalnya gimana. Dua juta orang kamu modalin sejuta aja 2 triliun lho. Enggak mungkin modal usaha cuma sejuta," imbuhnya.

Ahok menilai kerja pasangan Anies-Sandiaga sebagai program kampanye, sebab hanya sekira 10 persen calon pengusaha yang berhasil diserap di Jakarta.

"Yang berhasil cuma 10 persen, makanya kami mengatakan pengalaman kami dari catatan dunia yang ada itu enggak bisa masuk akal 200 ribu. Buat kampanye sih okelah mereka ngomong gitu," pungkasnya.

 
0 Komentar