Laporan: Rizky AdytiaJAKARTA, Tigapilarnews.com - Pihak Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta menegaskan meninggalnya salah satu mahasiswa yang melakukan pendakian di Gunung Gede, Jawa Barat, dinilai murni musibah.Pasalnya, mahasiswa semester tiga itu, sempat mengalamai halusinasi dan hipotermia saat pendakian yang direncanakan selama tiga hari tersebut.Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Binus, Andreas Chang menjelaskan, Saat korban mengalami gejala tersebut, rekan-rekan sesama pencita alam itu segera memberikan pertolongan."Korban yang mulai halusinasi dan langsung diberikan pertolongan oleh anggota lainnya seperti membangun tenda dan memasak air panas untuk menghangatkan tubuhnya," ujar Andreas Chang kepada sejumlah wartawan di Rumah Makan Ayam Goreng Suharti, Pesanggrahan, Jakarta Barat, Rabu(7/12/2016).Selain itu, pihak Universitas juga mengklaim juga mengaskan pendakian tersebut telah melalui prosedur yang tepat."Mereka mendaki sesuai dengan jalur yang telah disetujui oleh petugas pengelola gunung tersebut," jelasnyaMenurutnya, pendakian yang diikuti sebanyak 16 peserta tersebut bukan merupakan massa orientasi mahasiswa baru ataupun orientasi anggota baru pecinta alam. Pasalnya, kegitan pendakian tersebut hanya merupakan kegiatan rutin mahasiswa pencinta alam."ini bukan ospek karena almarhum adalah mahasiswa semester tiga," tambahnya.Tak hanya itu, pihaknya juga membatah isu yang beredar terkait belasan mahasiswa binus tersesat dalam pendakian tersebut"Tidak hilang, karena mereka membuat dua tim yaitu tim advance yang berjumlah 4 orang dan tim belakang yang berjumlah 12 orang," tandasnya.Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa Binus University, Edward Pratama (20), meregang nyawa saat melakukan pendakian Gunung Gede pada Senin (5/12/2016) malam. Bahkan Ada dugaan mahasiswa tersebut meninggal sedang menjalani ospek.