Sabtu, 03 Desember 2016 06:22 WIB

Sandiaga Janji Perbaiki Pendidikan dan Ekonomi

Editor : Eggi Paksha
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 3, Sandiaga Uno, tetap berkampanye saat adanya Aksi Super Damai Bela Islam jilid III di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Menyerap asprasi warga dan menawarkan solusi menjadi komitmen pasangan yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS itu.

"Saya bantu doa dari jauh, saya yakini yang mereka (peserta aksi 212) lakukan adalah mendoakan bangsa dan negara, agar kita tetap bersatu. Saat ini saya komitmen menjalankan amanat untuk menyerap aspirasi rakyat dan menawarkan solusi," kata Sandiaga di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (2/12/2016).

Dalam kampanyenya, Sandi kembali mendapatkan keluhan masalah perekonomian dan pendidikan. Kebetulan, kata dia, dirinya yang berlatar belakang mantan pengusaha dituntun bermitra dengan Anies yang berlatarbelakang pendidikan.

Dengan begitu, lanjut Sandi, apabila dirinya bersama Cagub Anies diamanatkan menjadi pemimpin DKI 2017-2022, pihaknya akan menghadirkan suatu kepemimpinan yang menyatupadukan, suatu kepemimpinan yang mengerti memperbaiki masa depan pendidikan dan masa depan ekonomi.

"Kita butuh pemimpin yang menyatupadukan kita, bukan pemimpin yang memecah belah kita. Jangan sampai diadu-adu masyarakat, yang pro ke sana, pro ke sini, pokoknya kita satupadukan. Kita punya potensi yang baik, seperti kita lihat warga di sini sangat mendukung. Jangan kita cederai keberagaman kita. Kebhinekaan mari kita hadirkan suatu kepemimpinan yang mengayomi segala lapisan masyarakat," jelasnya.

Pada 212, diketahui hanya Sandiaga yang berkampanye. Anggota tim pasangan nomor urut 2, Cagub Basuki Tjahaja Purnama (ahok) dan Cawagub Djarot Saiful Hidayat, Clara Tampubolon, mengatakan tidak kampanyenya Ahok-Djarot merupakan saran dari tim pemenangan.

Alasanya, karena kondisi lalu lintas dari kediaman Ahok di Jakarta Utara menuju rumah Lembang, Jakarta Pusat tidak memungkinkan Ahok datang.

Ahok, kata Clara memilih berdiam diri melihat situasi sambil menandatangani buku yang akan dijual ke relawan. "Pak Basuki sangat ingin berada di Rumah Lembang untuk bertemu warga  yang sudah berkumpul sejak tadi pagi, tapi kondisinya tidak memungkinkan," ungkapnya.(exe/ist)
0 Komentar