Laporan: Muchammad SyahputraJAKARTA,Tigapilarnews.com - Kapolri Tito Karnavian hari ini mendatangi Kampus Jayabaya untuk memberikan kuliah umum dihadapan ratusan mahasiswa.Dalam kuliah umum, Tito sempat menyinggu persoalan rencana aksi demo 2 Desember yang disebut sebagai Aksi Damai Bela Islam Jilid III. Menurut Tito semua lapisan masyarakat harus patuh serta tunduk kepada Pancasila dan UUD 45 sebagai bagian dari asa berkehidupan dan berdemokrasi di Indonesia."Hukum bukanlah sesuatu hal yang mati, salah satu contohnya, banyak faktor yang mempengaruhi hukum itu sendiri, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya. Kita melihat sejarah kita, meskipun UUD kita disebut sebagai negara hukum, namun prakteknya politik mempengaruhi hukum," ujarnya, Rabu (30/11/2016).Dirinya menambahkan, di negara otoriter para penguasa menjadi hukum, maka dari itu hukum yang dibuat seringkali dikalahkan oleh politiknya."Memang ada hukum dalam politik, dan ada juga politik alam ke hukum. Namun ada negara demokrasi seperti kita, kekuasaan ada di tangan rakyat, apalagi kalo demokrasi liberal," katanya.Lebih lanjut mantan Kapolda Metro Jaya ini menilai, hukum yang ada di Indonesia masih berada dibelakang dinamika perkembangan masyarakat."Hukum bisa dipakai untuk mencegah dan mengatasi masalah, mentalitas Indonesia, kita baru membuat hukum setelah kejadian, ini berkorelasi dengan demokrasi yang membuat kita serba bebas," papar Tito.Dirinya menjelaskan, terkait Aksi Damai Bela Islam Jilid III Jumat mendatang jelas dapat mengganggu kepentingan orang banyak."Kalau saya biarkan, tutup jalan, maka bisa aja minggu depannya lagi ada yang mau ngelakuin hal sama, bilang mau salat Jumat di situ. Karena itu sesuai dengan pasal 6 uu nomor 9 tahun 1998, tentang kebebasan mengemukakan pendapat di depan umum, ada poinnya juga, dalam menyampaikan aspirasi jangan sampai mengganggu kepentingan umum," pungkasnya.