Laporan: Ryan SuryadiJAKARTA, Tigapilarnews.com - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Djarot Saiful Hidayat melakukan kampanye di jalan Ali Sadikin, Papanggo, Jakarta Utara, Rabu (23/11/2016).Saat hendak bersalam-salaman dengan warga sekitar. Salah satu warga Tunyati (40) mengeluhkan kepada Djarot soal proses pembuatan Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang menurut dia sangat lama.Tunyati menyampaikan bahwa ia mengurus pembuatan KJP ke kepala sekolah SD swasta tempat anaknya bersekolah.Tunyati mengaku diharuskan membayar Rp 50.000 kepada kepala sekolah itu sebagai bagian dari proses pembuatan KJP.Namun, selama empat tahun atau hingga anaknya lulus dari SD, KJP tak kunjung selesai."Saya enggak tahu, katanya harus bayar. Saya pinginnya ya dapat KJP," ujar Tunyati kepada Djarot.Menanggapi keluhan itu, Djarot mengatakan, harusnya pengurusan KJP dilakukan melalui pihak kelurahan setempat dan bukan melalui pihak ketiga.Cawagub yang diusung PDIP ini mengatakan, apa yang dilakukan kepala sekolah itu merupakan perbuataan yang diduga sebagai pungutan liar.Djarot berpesan pada Tunyati agar segera melaporkan hal tersebut ke kelurahan. Djarot pun berjanji akan mengawasi penggunaan serta peruntukan KJP agar bisa dinikmati oleh warga tidak mampu di Jakarta.