Senin, 21 November 2016 18:23 WIB

Ganggu Lalulintas, Demo 212 Jangan di Jalan

Editor : Danang Fajar
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN) KH. Nuril Arifin Husein mengatakan dirinya tidak sepakat jika demo susulan 4/11 yang akan digelar dengan kemasan shalat Jumat berjamaah sepanjang Jalan Sudirman  hingga Jalan MH. Thamrin.

Pasalnya, demo 212 "ibadah gelar sajadah" oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) itu dinilai menggangu kepentingan publik yang merupakan Jl. Sudirman - MH. Thamrin itu adalah jantung dan nadinya lalu lintas.

"Ngapain, gak ada risalah. Demo kok sholat Jumat. Sudah tahu itu adalah jantung dan nadinya lalu lintas, nanti kalau ada yang lewat disambit ditempeleng katanya gak sopan. Gak bener itu. Kayak gak ada tempat yang bagus aja," ungkap pria yang akrab disapa Gus Nuril.

Hal itu mengemuka usai Ngaji Kebangsaan bertajuk Indonesia Damai NKRI dan Pancasila Harga Mati, di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2016).

Lebih lanjut, Pengasuh Pondok Pesantren Soko Tunggal Jakarta itu mempertanyakan alasan demo dengan shalat Jumat di jalanan tersebut. Kata dia, ada lokasi atau tempat ibadah yang memadai yaitu masjid di Jakarta sangat banyak.

"Sholat di tempat bagus. Itu hubungannya komunikasi antar pribadi dengan Allah Al Kholiq, kalau perlu hatinya. Makanya saat Allahu Akbar, hatinya terbang kepada Allah. Kalau sholat untuk dipamer-pamerin itu bukan sholat, apalagi ganggu lalu lintas. Itu sama sekali tidak diajarkan nabi," tegasnya.

Lebih jauh Gus Nuril mengaku dirinya saat shalat ied itu lebih memilih di Masjid ketimbang di lapangan.

"Saya kalau sholat selalu di Masjid. Terhormat tempatnya dan tidak najis. Ini jalanan diubah jadi masjid itu kan arogan. Jangan mentang-mentang Islam jumlahnya banyak ya mau sak karepe dewe. Harusnya jadi contoh tauladan yang baik dong," ucap dia.

Namun begitu, Gus Nuril mempersilahkan dengan agenda 212 itu. Dirinya pun meminta kepada seluruh pendemo untuk mengapresiasikan keinginannya dengan cara-cara yang baik.

"Kalau demo yang gak baik itu urusan polisi tentara. Jangan mentang-mentang pake pangkat Jenderal dikasih gaji negara tapi lihat begitu diem aja, bodoh juga polisi tentara itu," tandasnya.
0 Komentar