Laporan: Ryan Suryadi
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Salah satu kapal perang TNI Angkatan Laut dari jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), KRI Teluk Ratai 509, melaksanakan debarkasi pasukan Batalyon Infanteri 312 Kala Hitam Subang usai melaksanakan operasi Pamtas RI-Malaysia.
KRI yang berada di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya tersebut mengangkut lebih dari 600 pasukan Batalyon Infanteri 312 Kala Hitam Subang.
Penerimaan pasukan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia di Kalimantan Barat ini, dilaksanakan di Dermaga Kolinlamil, Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (16/11/2016).
Upacara penerimaan dipimpin Kepala Staf Kodam III Siliwangi, Brigjen TNI Yosua Pandit Sembiring yang dihadiri Kepala Staf Kolinlamil Laksma TNI R. Edi Surjanto.
"Kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST) dengan komandan Letkol Laut (P) Wijayanto, saat ini tengah sandar di Dermaga Kolinlamil setelah Selasa kemarin (15/11) tiba di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok," ujar Kepala Dispen Kolonlamil, Bazisokhi Gea, Rabu (16/11/2016).
Pergeseran pasukan ke seluruh wilayah nusantara merupakan salah satu tugas pokok Kolinlamil sebagai pembina tunggal sistem angkutan laut militer.
Selain mendukung pergeseran pasukan TNI ke daerah perbatasan dengan negara tetangga, Kolinlamil juga aktif dalam mendukung pergeseran pasukan, material dan logistik ke daerah-daerah rawan dan pulau-pulau terluar RI.
KRI Teluk Ratai 509 yang sehari-hari di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya memiliki spesifikasi berat 4080 ton dan mampu mengangkut 17 tank dengan beberapa jenis kendaraan, memiliki kemampuan kecepatan berlayar sampai dengan 9 knot atau 9 mil per jam.
Kapal perang yang diproduksi Amerika tahun 1944 dan memperkuat jajaran TNI Angkatan Laut sejak tahun 1967 tersebut, selanjutnya di bawah pembinaan Komando Lintas Laut Militer sejak Tahun 1990.
Sebagai catatan, KRI Teluk Ratai 509 telah terlibat dalam berbagai kegiatan latihan dan operasi, maupun kegiatan bantuan sosial mengangkut bantuan bencana alam maupun angkutan transmigrasi pada masa lalu ke luar pulau Jawa.(exe/ist)