Laporan: Muchammad SyahputraJAKARTA,Tigapilarnews.com - Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) mengamankan satu orang wanita yakni Adriana (40) yang mengemis di sekitar pasar Bali Mester Jatinegara, Jakarta Timur. Selain mengemis dengan modus ngesot, Adriana diketahui sering melakukan tindakan kasar terhadap warga.Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Benny Martha Azwar mengatakan, masyarakat juga melaporkan jika ada pihak yang melindungi pengemis ngesot beroperasi di pasar tersebut.“Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalaian Sosial (P3S) kami melakukan pengintaian terlebih dahulu keberadaan pengemis ngesot itu. Berdasarkan informasi warga yg berjualan di pasar, ia beroperasi dari jam 10.00 WIB ," ujar Benny saat dihubungi, Selasa (15/11/2016).Dirinya menambahkan, pihaknya sudah melakukan pengintaian beberapa hari dari pengaduan tersebut masuk, dan di hari ke lima pengemis ngesot tersebut dapat dijangkau."Ketika kami jangkau ternyata para pedagang dan pembeli memberi apresiasi kepada petugas. Mereka mendukung agar pengemis itu dibawa ke panti karena berpura-pura. Sebenarnya dia bisa jalan tapi pura-pura cacat tidak bisa jalan," tambahnya.Saat dijangkau oleh petugas, pengemis ngesot itu menangis karena banyak orang yang melihat kejadian tersebut dan takut disakiti oleh warga."Petugas kami menanyakan mengapa menggunakan modus ngesot? Ia mengaku pura-pura ngesot dan cacat tidak bisa jalan agar orang di sekitar pasar merasa iba sehingga memberi sedekah kepada Ibu Adriana," katanya.Benny menjelaskan, Adriana mengaku sering memberi uang kepada orang yang suka memberi tahu jika ada penertiban di area pasar. Sehingga terhindar dari jangkauan aparat seperti Satpol PP dan P3S."Pendapatannya lumayan, sekitar Rp 100-150ribu perhari. Dia juga mampu mengirimkan uang per bulan 2,5 juta rupiah ke kampung untuk keluarganya di Indramayu, Jawa Barat," jelasnya.Sementara itu, sebelum menjadi pengemis, Adriana sempat menjadi pemulung di sekitaran wilayah stasiun manggarai, namun pekerjaan menjadi pengemis gadungan ini baru satu tahun dilakoninya."Menurut para pedagang di situ, Adriana suka datang dan pulang diantar dengan motor atau kadang bajaj," pungkasnya.