JAKARTA, Tigapilarnews.com- Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur akan segera dihuni seluruh bus Antar-Kota Antar-Provinsi (AKAP).Peresmian sistem tiket online akan dilakukan pada Desember mendatang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Sigit Widjiatmoko, mengatakan rencana peresmian yang dilakukan pada 21 Desember mendatang oleh Presiden Jokowi bukan peresmian Terminal Pulogebang. Melainkan, peresmian tiket dengan sistem online seperti yang sudah digunakan pesawat dan kereta Api."Nah, kesempatan pengunaan sistem online itu akan dipakai Presiden Jokowi untuk meresmikan terminal percontohan di Indonesia. Ada dua terminal yang menjadi percontohan, Pulogebang dan Terminal Tirtonadi Solo, Jawa Tengah," kata Sigit Widjiatmoko saat dihubungi pada Selasa, 8 November 2016 kemarin.Sigit menjelaskan, Terminal Pulogebang sendiri sudah diserahterimakan sejak 2012 lalu. Namun, baru dioperasikan pada musim mudik Lebaran 2016 lalu untuk tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur yang sebelumnya beroperasi di Terminal Pulogadung.Saat ini, kata dia, pihaknya sedang mencoba untuk mengoperasikan bus dengan trayek pendek seperti ke Jawa Barat. Selain menyiapkan operasional seluruh bus AKAP di Terminal Pulogebang, lanjut sigit, pihaknya juga sedang menjalin kerja sama dengan PD Pasar Jaya untuk memnafatkan 150 kios di Terminal Pulogebang sebagai pasar sentral, misalnya batik pekalongan, pasar tenun dan sebagainya.Untuk sistem Informasi Teknologi (IT) yang belum terpasang maksimal di terminal terbesar se-Asia Tenggara itu, Sigit berjanji akan menyelesaikannya pada 2017 dengan anggaran APBD murni 2017 sebesar Rp800 Juta.Sistem IT tersebut, di antaranya yakni membuat control room pergerakan bus di terminal dan pengintegrasian On Board Unit (obu) yang terpasang di bus AKAP dengan jaringan khusus.Sehingga, time table-nya dapat terukur. Hal ini dipercaya dapat mencegah terjadinya terminal bayangan. PLT Gubernur DKI, Sumarsono, berpendapat bila sepinya bus AKAP di terminal Pulogebang dikarenakan oleh masih adanya terminal bayangan.Dia pun memerintahkan agar Dinas Perhubungan dan Transportasi segera menertibkan terminal-terminal bayangan dan memanfatkaan 250 kantor Perusahaan Otobus yang ada."Dari 250 kantor, baru 39 yang ditempati. Dampaknya kios-kios kosong. Karena kalau jumlah bus masuk berkurang, efeknya ke kios. Kalau terminal bayangan ini tidak ditertibkan, makin lama makin kosong. Untuk menambah ketertarikan kios, berikan diskon atau gratis uang sewa kios kepada pedagang antara tiga hingga enam bulan di awal," ungkapnya.(EXE/IST)