Laporan: Muchammad SyahputraJAKARTA,Tigapilarnews.com- Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Andriyansyah, mengatakan pembenahan sistem uji KIR Drive Thru dan sistem pendaftaran online di Unit Pengelolah Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) di Pulo Gadung, Jakarta Timur, salah satunya karena ada rekomendasi program antikorupsi di tahun 2014 lalu."Agar membuat tatanan KIR sebagai satu kesatuan proses yang tak dapat dipisahkan dalam sistem yang terpadu," ujarnya di UP PKB, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Kamis (27/10/2016).Hal tersebut dilakukan guna mempermudah para pengendara angkutan massal agar tidak perlu turun dari mobil saat melakukan uji kendaraan bermotor. "Mulai dari pendaftaran pembayaran sampai terima hasil. Itu rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menghilangkan birokrasi rumit dan transparan," tambahnya.Sementara itu, Dirjen Kementrian Perhubungan Darat, Pudji Hartanto Iskandar, mengungkapkan runutan proses pengujian KIR dengan sistem yang sudah diperbarui, dengan melewati beberapa proses.Misalnya saja, pengemudi hanya cukup mendownload aplikasi Pnline, lalu mekakukan pendaftaran dan bayar ke bank, setelah itu melakukan pemeriksaan awal dengan menggunakan alat berteknologi mukhtahir.Sedangkan terkait kekurangan dari sistem uji KIR yang sudah diperbarui, dirinya menjawab jika sudah memenuhi standarisasi. "Yang sudah ada standar jangan dikurangi, misalnya pengemudi tidakbisa turun. Misal ada rem basah itu juga menjadi catatan khusus," katanya.Menurutnya, akan lebih efektif lagi jika ada CCTV yang dapat memperlihatkan apa saja kendala dari kendaraan tersebut. "Nah kalo ada CCTVÂ di bawah itu tinggal dilihat di monitor. Misalnya ada yangbocor kampas remnya bisa diketahui secara langsung," jelasnya.Dirinya menjelaskan, adanya pembaruan sistem uji KIR ini dapat menghilangkan pungutan liar di badan Unit Pengeolahan Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) tersebut."Kelebihannya tidak ada lagi pungli karena bayar lewat bank. Jadi 100 persen dipastikan bebas pungli. Jadi seumpama tidak lulus, tidak bisa. Selain itu ini bisa menyadarkan para sopir yang kurang memahami IT jadi melek IT, maka ada sosialisasi yang diberikan," pungkasnya.(exe)