Laporan: Hendrik SimorangkirTANGERANG, Tigapilarnews.com - Sultan Aziansyah (22), pelaku penusukan yang tewas di tembak polisi, ternyata pernah berada di suatu pesantren yang di wilayah Ciamis, Jawa Barat.Kapolri, Jenderal Tito Karnavian mengatakan, SA, awalnya merupakan pelaku yang menyenangkan di mata keluarganya. Namun, tiba-tiba perilakunya berubah drastis semenjak sering menonton video-video yang berbau radikalisme."Saat perilaku berubah drastis, pelaku sering keluar rumah dan pergi ke warnet hanya demi menonton video-video yang diduga berbau radikalisme. Dari situ, pelaku jadi perilaku yang pendiam. Bahkan, pelaku sempat kabur dari rumah menuju ke suatu Pesantren di wilayah Ciamis," ujar Tito, Jumat (21/10/2016).Lanjutnya, setelah pihak kepolisian mencari informasi pesantren yang didatangkan pelaku. Ternyata, pesantren itu dikelola oleh pelaku terorisme FA, yang sudah tewas pada awal tahun 2017, terkait jaringan Al Jamaah Islamiah yang mendukung gerakan ISIS."Pelaku ternyata direkrut oleh kelompok FA sejak satu tahun lalu melalui perekrutan lewat online di internet. Pelaku direkrut untuk jaringan baru bernama JAD, yang menjadi suporter terkuat ISIS di Indonesia," tutupnya.