JAKARTA, Tigapilarnews.com- Saat dua sejoli tak lagi bersama, sudah tentu akan ada perubahan sikap antara satu sama lain ke depannya.Hal itu pula yang ternyata dirasakan bos Movistar Yamaha, Lin Jarvis, dengan pembalapnya yang bakal hengkang, Jorge Lorenzo, di sisa musim 2016.Yamaha dan Lorenzo resmi mengakhiri kebersamaan ketika pembalap Spanyol memutuskan hengkang ke Ducati jelang bertarung di Grand Prix Jerez, April lalu. Saat ini keduanya masih bekerja sama untuk menghabiskan kontrak sang joki yang baru berakhir 31 Desember 2016 mendatang.Setelah tampak baik-baik saja, ternyata Jarvis memendam perasaan yang tersembunyi selama enam bulan belakangan. Hingga memasuki tiga seri terakhir Lorenzo membantu Yamaha, Direktur Pelaksana tim balap Garpu Tala mengaku agak aneh bekerja dengan orang yang bakal pergi meninggalkannya."Sejak momen Jorge memutuskan pindah, tentu ada perubahan sedikit. Tapi kami berusaha berkomitmen untuk tetap mendukungnya secara penuh dengan perangkat keras, tim, dan dukungan yang sama (dengan Valentino Rossi)," ungkap Jarvis seperti dikutip Autosport, Rabu (19/10/2016)."Saya nyaman dengan apa yang kami lakukan. Ini memang cukup aneh. Apakah itu sudah benar? Tentu saja tidak, ini sesuatu yang mesti dipersiapkan jika penandatanganan seperti ini datang lagi,""Tapi jujur ini sulit dilakukan. Setiap orang memang perlu mengamankan masa depannya secepat mungkin, termasuk para pembalap. Jadi ini bagian dari hidup," ujarnya.Ada pun Lorenzo sejatinya sudah memberikan kado perpisahan yang bagus untuk Yamaha. Dalam enam seri perdana, juara MotoGP 2015 memberikan tiga kemenangan, dua kali runner up, dan sekali gagal menyelesaikan balapan.Tapi di akhir kebersamaan yang sudah terjalin selama sembilan musim, Lorenzo dan Yamaha sempat beda pendapat. Hal itu karena Lorenzo tidak diizinkan mengikuti pengujian pribadi Ducati di Jerez, 22-23 November mendatang.Lorenzo cuma diperbolehkan Yamaha menjajal motor Ducati dalam pengujian post-race Valencia 15-16 November mendatang. Namun di luar tes tersebut, sang pembalap terbentur aturan kontraknya yang melarang menjajal motor pabrikan lain.Perbedaan itu kini dinilai Jarvis tidak akan mengubah sikap Yamaha ke Lorenzo. Ia yakin, sang pembalap akan tetap pergi dalam kondisi baik-baik. "Kami punya hubungan yang sangat baik dengan Jorge. Jelas itu hal normal ada seseorang memutuskan pergi. Itu tidak sama jika mereka memutuskan bertahan. Itu suatu transisi yang normal dalam sebuah hubungan," sambungnya."Tapi tidak ada permusuhan. Saya sudah membaca segala macam hal dan teori tentang kemungkinan masalah di belakang layar, tapi itu tidak benar. Dia mengerti kami adalah sebuah perusahaan profesional dan tim profesional. Kami juga paham dia ingin pergi dan mendapatkan kecepatannya, tapi dia juga mengerti kami berdua punya kontrak.""Kami sudah sembilan tahun bersama dengan baik. Kami telah memenangkan tiga gelar sehingga punya hubungan yang sangat kuat. Siapa yang tahu? Mungkin dalam waktu dua tahun ia ingin datang kembali. Saya pikir Jorge ingin menyelesaikan dengan Yamaha dan saya pikir kami ingin menyelesaikan dengan dia dengan cara yang terbaik. Kami akan menempatkan setiap usaha untuk melakukannya," tutupnya.(exe/ist)