Laporan: Rachmat KurniaBEKASI, Tigapilarnews.com - Para pendemo yang merupakan warga Pangkalan Bambu, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, mengancam akan menginap di depan kantor Pemkot Bekasi apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi."Kami akan menginap di depan gerbang Pemkot Bekasi ini, sampai tuntutan kami dipenuhi," ujar Syarifudin Saragi, Sekretaris RT 05/RW 01, Pangkalan Bambu, di lokasi unjuk rasa, Senin (17/10/2016).Syarifudin menegaskan tujuannya menginap di depan kantor Pemkot Bekasi agar Walikota Bekasi Rahmat Effendi mendengar aspirasi warganya."Kami pengen itu pak walikota denger. Ini warganya pengen digusur sepihak. Kami akan tunggu kalau perlu menginap di sini bersama ratusan warga lainnya," tandas Syarifudin.Pantauan Tigapilarnews.com, hingga kini sejumlah warga masih berkerumun di depan pintu masuk kantor Pemkot Bekasi.Diwartakan sebelumnya, seratusan warga Kampung Pangkalan Bambu, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, mendatangi kantor Pemkot Bekasi, Senin (17/10/2016) siang.Tujuan mereka mendatangi kantorPemkot Bekasi untuk menolak penggusuran yang akan dilakukan Senin pekan depan.“Kami menolak penggusuran tersebut. Ini tindakan semena-mena. Kami tidak tahu tiba-tiba diberi SP1 untuk meninggalkan rumah, tanpa ada dialog terlebih dahulu,” ujar Syarifudin, Sekretaris RT 05/RW 01, Pangkalan Bambu, Bekasi.Syarifudin menjelaskan apabila warga telah menerima SP3, maka harus segera hengkang dari tempat tinggalnya di wilayah tersebut.“Kami di sini sudah diakui. Kami disediakan jalan dan air bersih. Kami di sini tidak tinggal di wilayah ilegal. Jangan datang-datang bawa surat SP3, dialog dulu lah,” ujarnya.Diketahui, warga Kampung Pangkalan Bambu tinggal di pinggir Kali Bekasi. Di lokasi itu terdapat 90 kepala keluarga (KK) yang akan terkena gusuran.