Selasa, 11 Oktober 2016 22:47 WIB
Laporan : Bili Achmad
JAKARTA,Tigapilarnews.com - Muklis M (64), pengemis asal Padang, Sumatera Barat tersebut berhasil mengumpulkan uang hingga Rp90 juta selama enam tahun di Jakarta.
Hal tersebut terungkap setelah petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) dari Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan mendapati Muklis tengah mengemis di bawah Flyover Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
"Menurut pengakuannya, uang sebanyak itu merupakan hasil jerih payahnya selama enam tahun. Dia menargetkan uang sebanyak Rp150 juta, jadi masih kurang Rp60 juta lagi untuk dibawa pulang," tutur Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin, Selasa (11/10/2016).
Sekilas, Muklis terlihat tampak tidak membawa uang. Namun setelah digeledah, ternyata terdapat uang pecahan seratus ribu mencapai Rp80 juta. Sedangkan uang Rp10 juta sisanya, terdiri dari pecahan Rp50 ribu dan Rp20 ribuan. Ditambah lagi, ada pecahan receh kecil sebanyak Rp250 ribu.
"Awalnya Muklis tidak mau mengeluarkan uangnya. Setelah dirayu petugas, pengemis itu akhirnya luluh. Uangnya disimpan di celana yang banyak kantongnya. Celana yang dipakai dobel tiga. Ketiga celana mempunyai banyak kantong, dan setiap kantong terisi uang," lanjut Mursidin.
Petugas awalnya mencurigai uang tersebut berasal dari tindak kriminal, namun lantas Muklis marah dan tegas menyatakan itu merupakan uang hasilnya mengemis.
Ketika ditanya prihal bagaimana bisa jumlah pecahan seratus ribu begitu banyak, Muklis menjawab setiap dapat uang Rp1 juta atau Rp2 juta lalu ditukarkan ke bank.
"Meskipun berhasil mengumpulkan uang sampai Rp90 jutaan, Muklis tidak mengaku untuk keperluan apa uang tersebut. Sekarang Muklis sudah dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat," jelas Mursidin
Ia melanjutkan, uang itu tetap menjadi milik Muklis. Namun, karena dia menjadi pengemis di Jakarta, maka pihaknya akan melakukan pembinaan terlebih dahulu di panti.
"Ini juga perhatian untuk warga DKI agar tidak memberi dalam bentuk apapun di jalan. Karena sudah banyak modus peminta-minta. Kami harapkan masyarakat agar lebih cerdas dalam memberi sumbangan," pungkas Mursidin.(exe)