JAKARTA, Tigapilarnews.com - Praktisi Internet Ichwan Saychu mengatakan bahwa sangat mungkin ada permainan antara Google dan tim sukses Ahok agar yang terjadi seperti yang diinginkan tim sukses Ahok seperti jika ada order kali bersih karena Foke maka yang harus keluar otomatis kali bersih karena Ahok.“Yah sangat mungkin terjadi manipulasi oleh pihak Google karena adanya pesanan dari kubuh Ahok. Kenapa cuma kalau kita klick kali bersih karena Foke saja yang berubah menjadi kali bersih karena Ahok. Coba klick nama lainnya selain Foke pasti tidak ada sugest bahwa kali bersih karena Ahok,” kata Ichwan, Rabu (5/10/2016).“Seperti kali bersih karena Udin maka tidak ada sugest kali bersih karena Ahok. Tapi kalau kita ganti dengan kata “kali” dengan apapun seperti misalnya dengan kata gigi bersih karena Foke maka yang keluar adalah sugest gigi bersih karena Ahok.Manipulasinya ada pada kata bersih karena Foke harus diganti bersih karena Ahok,”lanjut dia.Menurut Ichwan jika memang google menganalisa jujur, maka ketika ramai berita soal pernyataan Ahok bahwa jika masyarakat mengklick kali bersih karena Foke karena pernyataan Calon Gubernur Anies Basweda sebelumnya, maka yang muncul kali bersih karena Ahok, maka pasti akan banyak yangmencoba.“Artinya pada saat ramai diberitakan itu maka banyak orang yang akan mencari berita kali bersih karena Foke dan trendnya akan berubah seperti yang bisa dilihat di Google analitik. Dengan demikian saat ini justru seharusnya karena trednnya sudah berubah ke kali bersih karena Foke, maka jika kita saat ini mencari kali bersih karena Ahok maka seharusnya Google memberikan sugest kali bersih karena Foke,” jelasnya.Tapi sampai hari ini meski trend sudah berubah tetap saja menurut Ichwan yang terjadi ketika kita klick kali bersih karena Foke disugest oleh Google menjadi kali bersih karena Ahok di Google.“Jika Google jujur ini seharusnya tidak terjadi dan justru yang terjadi sebaliknya, ketika orang mengklick kali bersih karena Ahok maka sugestnya harusnya muncul kali bersih karena Foke.Dari fakta-fakta ini maka sangat mungkin kalau Google bermain dengan timnya Ahok,” tandasnya.Sebelumnya, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi mengatakan KPU dan Bawaslu untuk turun tangan mengawasi media online, sosial media dan mesin pencari seperti Google. Dia menduga Calon Gubernur Petahana, Ahok melakukan kerjasama di bidang teknologi informasi bersama dengan Google demi keuntungan dirinya.“Kita sudah tahu soal pernyataan Ahok bahwa di Google kalau ketik kali di Jakarta bersih karena Ahok ternyata hoax. Kalau kita ketik apapun ada kata bersih dan foke pasti dikoreksi Google dengan Ahok.Ini pasti ada apa-apanya antara Ahok dengan Google dan saya minta KPU dan Bawaslu turun tangan,” ujar Adhie di Jakarta, Selasa (4/10).Adhie menduga bahwa bisa saja karena ada kerjasama berbentuk iklan dengan Google, maka tampilan di laman Google soal Ahok hanya akan menampilkan berita-berita yang bagus tentang Ahok saja.Sementara berita-berita lainnya yang jelek dimuat dihalaman belakangnya karena bagaimanapun dinamakan mesin pencari, tetapi kan yang membut programnya yah manusia juga.”Saya pernah dengar cerita jika saya misalnya punya bisnis restoran di Jakarta, maka agar tampilan di Google di laman pertamanya adalah restourant saya jika orang mencari di Google dengan keyword restaurant di Jakarta, maka yang akan keluar adalah laman terkait restaurant saya itu.Hal ini bisa saja juga terjadi pada kasus ini.Perlu penelusuran lebih lanjut,” paparnya.Diketahui, Calon Petahana, Ahok menuduh calon gubernur, Anies Baswedan, dan tim suksesnya tidak mengerti data karena mengatakan proyek bersih-bersih sungai di Jakarta adalah program yang dimulai di era Gubernur Fauzi Bowo.Ahok bahkan meledek Anies untuk lebih rajin mencari sesuatu di Google karena kalau dicari di Google soal kali bersih maka yang keluar adalah kali bersih karena Ahok."Sebenarnya Pak Anies kalau mau lebih rajin, kamu cari di Google aja. Orang kirim ke saya, kan iseng gitu ya, 'Sungai di Jakarta bersih karena Foke', langsung keluar ditulis, 'You mean sungai bersih karena Ahok'. Itu Google gitu lho, ha-ha-ha," kata Basuki atau Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/10/2016).Anies sebelumnya sempat mengatakan, proyek pembersihan sungai-sungai di Jakarta diinisiasi pada masa pemerintahan Foke. Namun, proyek tersebut baru bisa dieksekusi pada masa pemerintahan Ahok."Proyek pembersihan dan pengerukan sungai dimulai sejak zaman Gubernur DKI Fauzi Bowo, diresmikan di zaman Gubernur DKI Joko Widodo, dan dilaksanakan dengan baik di zaman Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, demikian juga diharapkan oleh pemimpin-pemimpin berikutnya," ujar Anies.Proyek pembersihan sungai di Jakarta, menurut Anies, direalisasikan melalui Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) pada 2008 dengan negosiasi pinjaman dari Bank Dunia. Namun, proyek tersebut tidak bisa dilaksanakan karena terganjal dua peraturan pemerintah tentang pinjaman.Proyek pembersihan sungai baru bisa dimulai pada Maret 2012 setelah pemerintah pusat menerbitkan dua peraturan pemerintah baru terkait pinjaman Bank Dunia. Kemudian proyek JEDI dimulai oleh Gubernur DKI Joko Widodo pada tahun 2013.Proyek JEDI kemudian dilanjutkan oleh Ahok. Pinjaman itu sempat ingin dibatalkan karena Ahok menganggap target yang ditawarkan Bank Dunia terlalu lama. Namun, setelah negosiasi ulang, Bank Dunia menyatakan bahwa target itu dapat disesuaikan.