JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat telah resmi ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis (29/09/2016) malam WIB.Setelah dianggap sukses, gelaran serupa bakal digelar di Papua, 2020 mendatang. Upacara penutupan PON Jabar 2016 tak hanya berisi pesta kembang api, namun seluruh kontingen dan tamu yang memadati Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, juga diajak mengheningkan cipta untuk korban bencana longsor dan banjir di Garut dan Sumedang."Dalam syukuran kita malam ini, kita juga menyampaikan duka yang dalam dan doa kepada warga kita, saudara-saudara kita yang menjadi korban dalam bencana alam di seluruh negeri ini, khususnya yang terjadi beberapa hari lalu di Jabar, khususnya di Garut," kata Jusuf Kalla.Selain Jusuf Kalla, acara penutupan PON Jabar 2016 juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, Ketua Komite Olah raga Nasional Indonesia (KONI), Tono Suratman, dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.Upacara yang disiarkan langsung MNC TV itu juga menyuguhkan hiburan, salah satunya penampilan penyanyi Rossa diiringi 100 orang penari dari Batavia Dancer.Selama gelaran PON XIX/2016, tuan rumah Jawa Barat berhasil merebut gelar juara umum dengan koleksi 531 medali, 217 diantaranya medali emas, 157 perak dan 157 perunggu. Sementara itu Jawa Timur menjadi runner up dengan 132 emas, 138 perak dan 134 perunggu.Selama PON XIX/2016 berlangsung, sejumlah catatan atau rekor berhasil dipecahkan. Di antaranya jumlah 200 medali emas yang untuk kali pertama dalam sejarah, berhasil diborong oleh satu kontingen yakni Jawa Barat.Rekor individu pun berhasil terpecahkan, misalnya ketika Fitriani menyapu bersih 10 pertandingan bulu tangkis di nomor beregu dan perorangan.Meski begitu, sejumlah pekerjaan rumah perlu diselesaikan untuk menciptakan iklim olah raga yang lebih sehat. Misalnya fenomena atlet pindah daerah yang menjadi sorotan di media massa selama PON 2016, kemudian masih ditemukannya bentrok antar-suporter selama gelaran PON XIX/2016.(exe/ist)