Laporan: Gita GintingJAKARTA, Tigapilarnews.com - Hasil keputusan Ketua Umum Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon Gubernur DKI pada Pilkada DKI 2017 mendatang, ternyata mendapat tanggapan dari aktivis kemanusiaan Ratna Sarumpaet.Menurutnya, Mega telah mencatat sejarahnya sebagai politisi tidak berguna dan tak berharga, lantaran memilih Ahok yang selama ini lebih berpihak kepada para pemodal dibanding masyarakat kelas bawah atau wong cilik."Sebagai pelaku sejarah, saya tidak pernah melihat Mega punya kebijakan yang memihak pada rakyat kecil. Saya sih tidak terkejut jika orang mengganggap Mega itu penting, karena Mega sedang mencatat sejarahnya sendiri. Sejarah Mega sebagai politisi, tidak ada gunanya dan gak ada harganya. Buktinya kita lihat aja selama ini Mega bagimana;" ujar Ratna kepada Tigapilarnews.com, Minggu (25/9/2016)Ratna menganggap Mega tidak memiliki program atau kebijakan yang pro rakyat kecil. Sehingga sangat berlebihan, jika banyak orang menganggap Mega dan kelompoknya adalah orang-orang yang pro wong cilik.Bahkan menurut Ratna, disaat Mega mengemban amanah sebagai seorang Presiden, Mega tidak mampu berbuat apa-apa bagi rakyat kecil, justru disinyalir menjual aset-aset negara salah satunya yakni penyediaan jasa jaringan Indosat."Orang selalu membesar-besarkan kelompok ini sebagai pro wong cilik, itu berlebihan. Mungkin diantara kader-kader PDIP itu ada yang sungguh-sungguh dengan berpikiran masuk ke PDIP demi membela rakyat kecil, tapi kenyataannya tidak. Bahkan banyak kebijakan di era Mega yang tidak membela rakyat kecil," tandas Ratna.