Laporan: Evi AriskaJAKARTA, Tigapilarnews.com - Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menanggapi kabar dukungan PDIP yang diberikan kepadanya untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.Ahok mengaku merasa lebih nyaman apabila partai berlambang banteng moncong putih itu mengusungnya."Di mana-mana kalau orang ngedukung lebih nyaman dong, dipeluk orang juga lebih nyaman kan," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Senin (19/9/2016) siang.Namun, mantan Bupati Belitung Timur itu enggan berkomentar banyak terkait kebenaran kabar tersebut.Pasalnya, ia tidak ingin mendahului keputusan partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri tersebut."Kamu tanya sama Pak Hasto dong. Masa aku mendahului," pungkasnya.Sebelumnya, sinyal PDIP mengusung Ahok sempat dilontarkan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDIP Eriko Sotarduga.Menurutnya, pembangunan yang ideal adalah seorang pemimpin diberi amanah mengemban jabatannya selama dua periode atau 10 tahun.Sehingga pembangunan DKI Jakarta yang telah dirintis oleh Joko Widodo (Jokowi) dan Ahok sejak 2012 bukan tidak mungkin menjadi alasan PDIP untuk mengusung Ahok dan wakilnya Djarot Saiful Hidayat guna menenangkan Pilgub DKI 2017 dan melanjutkan pembangunan di ibukota hingga tahun 2022 mendatang."Di PDIP pembangunan 5 tahun tidak cukup, memang seharusnya 10 tahun bilamana bekerja dengan baik," kata Eriko di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/9/2016).Selain itu, hubungan baik antara Ahok dan Djarot serta dukungan masyarakat Jakarta juga sebagai penilaian tersendiri bagi PDIP untuk mempertahankan pasangan petahana ini."Hubungan Gubernur Ahok dengan Djarot (baik). Kami juga harus mengingat awal 2012 adalah Jokowi. Proses ini pembangunan sedang berjalan, jika diinginkan masyarakat DKI kenapa tidak berlanjut," ujar Eriko.