Senin, 12 September 2016 11:30 WIB

Soal Poros Baru Ala Yusril, Ini Kata Golkar

Editor : Rajaman
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono berpendapat, majunya Yusril Ihza Mahendra yang mendeklarasikan diri didukung beberapa partai Islam sebagai bentuk cara bersaing dengan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Agung menilai hal itu wajar saja sepanjang tak melanggar aturan yang ada.

"Itu tentu saja berbagai cara yang dilakukan kompetitor Pak Ahok, sah saja sepanjang sesuai aturan yang ada," kata Agung usai salat Idul Adha di DPP Partai Golkar, Senin (12/9).

Meski demikian dia mengatakan bukan berarti dirinya tak mendukung Ahok yang telah diusung oleh partainya.

"Namun demikian tidak mengurangi sedikit pun dukungan kami kepada Pak Ahok sebagai gubernur hanya, sebaiknya kita menggunakan menjunjung tinggi kemajemukan, kebangsaan tidak dikaitkan dengan SARA," jelas Agung.

Mantan Menkokesra ini mencium pecahnya suara dari koalisi kekeluargaan menjadi indikasi kegamangan kompetitor Ahok sebagai saingannya. Koalisi kekeluargaan dianggap tidak pede dan tak solid dalam mengusung calon untuk menjadi lawan Ahok di Pilgub DKI.

"Ini menunjukkan kegalauan kurang percaya dan pede, termasuk pendukungnya tidak menemukan sosok untuk bersaing dengan Ahok, kita lihat ini, mereka selalu gonta-ganti karena ragu-ragu," terang Agung.

"Apa yang kami lakukan obyektifitas, kalau dengan cara menjantuhkan orang lain, kan bukan dasar prestasi orang yang diusung, makanya gonta-ganti, kita khawatir keburu habis," sambungnya.

Diketahui sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra mengaku saat ini kekuatan baru parpol sedang dibentuk untuk mengusung dirinya di Pilgub DKI. Kekuatan baru itu disebut sebagai poros baru yang terdiri dari Partai Demokrat, PAN, PPP dan PKB.

Menurut Yusril, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sesepuh PAN, Amien Rais sampai turun tangan untuk merealisasikan poros baru tersebut. Yusril pun siap menghadapi petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilgub DKI.

"Kalau sudah diputuskan insya Allah. Kami sudah berhitung betul, melakukan kalkulasi politik secara matang, andai kata head to head dengan petahana kami jalani. Tapi andaikata 3 pasang, ada satu pasang lagi dari Gerindra dan PKS, pun akan kami hadapi," ujar Yusril di Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (10/9).

Menurut Yusril, sampai saat ini peta politik di Pilgub DKI masih sangat mungkin berubah terutama soal PDIP. Bisa jadi nantinya partai besutan Megawati Soekarnoputri itu akan mengusung calonnya sendiri.
0 Komentar