JAKARTA, Tigapilarnews.com- Jumlah pekerja seks komersial (PSK) di Depok diprediksi bertambah, walaupun jumlahnya tidak dapat diketahui.
Pasalnya, saat ini PSK tidak menjajakan langsung di pinggir jalan, melainkan melalui cara terselubung. Kepala Dinas Satpol PP Kota Depok, Nina Suzana, mengatakan PSK biasa memanfaatkan media sosial dan menyamarkan pekerjaannya sebagai PSK dengan pekerjaan lain.
Tujuannya agar identitas pekerjaannya tidak mudah dibongkar. Pemerintah Kota Depok pun kesulitan mengatasi hal tersebut. "Karena mereka terselubung praktiknya," kata Nina Suzana di Depok, Selasa (23/08/2016).Menurutnya, kalau tersentral di satu titik lebih mudah ditertibkan. Namun, karena terselubung maka sulit untuk dideteksi. "Kalau ada lokalisasi gampang ditertibkannya. Orang kami enggak punya lokalisasi," katanya.Dikatakannya lagi, berdasarkan data Komisi Penangulangan AIDS Kota Depok jumlah PSK pada tahun 2014 mencapai 1.033 orang. Hal itu terus bertambah tiap tahunnya. Sebab para PSK ini selalu melakukan kegiatannya secara diam-diam."Mereka itu melakukannya selalu di wisma, indekos, hotel. Parahnya lagi kebanyakan yang kami tangkap berada diusia produktif," ujarnya.Dirinya mengaku, belum tahu kapan Depok bisa bebas dari praktik prostitusi. Untuk itu diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak. "Kami sih berharap bebas. Sesuai religiusnya, kami akan terus berupaya kearah sana. Kami razia terus walaupun dengan razia belum tentu membuat WPS ini jera," tutupnya.(exe/ist)