Laporan: Evi AriskaJAKARTA, Tigapilarnews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mempertanyakan kurangnya jumlah alat berat milik Pemprov DKI Jakarta di TPST Bantar Gebang, Bekasi.Sejauh ini, Pemprov DKI memiliki 21 unit alat berat untuk operasional sampah di Bantar Gebang. Padahal, PT Godang Tua Jaya (GTJ), pengelola TPST Bantar Gebang sebelumnya punya 58 unit alat berat."Kalau sekarang dibilang alat berat enggak cukup, kenapa beli alat berat enggak cukup? Kan udah tahu mau ambil alih," tandas Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (29/7/2016) siang.Menurut Ahok, Pemprov DKI Jakarta mampu membeli hingga 100 unit alat berat. Ahok pun mencurigai kurangnya alat berat untuk operasional sampah di TPST Bantar Gebang lantaran ada sejumlah pihak tidak mau TPST Bantar Gebang diambil alih."Alat berat paling mahal berapa? Satu atau dua miliar, sekarang beli 100 biji cuma 100 miliar kok. Jadi enggak masuk akal apalagi cuma 50 unit. Kalau dia bilang alat berat enggak cukup, berarti memang orang kita itu niatnya enggak mau ngambil (alih Bantar Gebang) gitu kesimpulannya," pungkas Ahok.Diketahui, Pemprov DKI Jakarta secara resmi telah mengakhiri kontrak kerja sama dengan PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI) sebagai pihak swasta pengelola TPST Bantar Gebang, pada 19 Juli 2016.Sejak tanggal tersebut, Pemprov DKI Jakarta melalukan swakelola TPST Bantar Gebang.