Kamis, 28 Juli 2016 15:34 WIB

Tangsel Masih Rawan Tindak Terorisme

Editor : Rajaman
Laporan: Hendrik Simorangkir

TANGSEL, Tigapilarnews.com - Mantan narapidana Teroris, Kurnia Widodo mengungkapkan, gerakan terorisme masih menjadi ancaman di Indonesia, khususnya di Tangerang Selatan (Tangsel).

Untuk mengantisipasi dan menangkalnya, mahasiswa dan organisasi kepemudaan (OKP) yang ada di kota Tangsel diminta lebih mengedepankan gerakan budaya.

Menurut Kurnia, kota berpenduduk 1,45 juta jiwa ini masih rawan tindak terorisme. Terlebih, beberapa kali aparat kepolisian melakukan aksi penangkapan sejumlah pelaku terorisme di kota ini.

"Kenapa saya tekankan gerakan budaya untuk menangkal terorisme? Karena tidak ada satupun nilai kebudayaaan kita yang mengajarkan tentang kekerasan. Tapi lebih memunculkan ajaran-ajaran tentang kemanusiaan. Ini penting untuk ditumbuhkan kembali," ujar Kurnia disela-sela diskusi publik dengan tema "Peran Mahasiswa Dalam Mencegah Bahaya dan Ancaman Terorisme di Aula Utama Kampus YAN, Ciputat, Tangsel, Kamis (28/7/2016).

Selain Kurnia Widodo, hadir juga Direktur Indonesian Muslims Crisis Center-IMCC dan juga Pengamat Terorisme dari Tangsel Intitut, Sony Majidan.

Sementara, Direktur Indonesian Muslims Crisis Center-IMCC, Robi Sugara menjelaskan, kepada mahasiswa ia mengimbau agar tetap menjaga budaya literasi. Fungsinya, yakni untuk melakukan kajian yang dapat menambah sudut pandang dalam melihat aspek kehidupan yang ada di sekitarnya.

"Sedangkan untuk OKP, sepertinya OKP sudah perlu juga membuat kurikulum kaderisasi organisasi yang membahas pengembangan ekonomi kreatif. Dengan begitu, pemuda-pemuda akan sibuk dengan kegiatan usahanya dan mengembangkan ekonominya," jelas Robi.

Pengembangan ekonomi kreatif ini, tambah Robi, sangat penting bagi masyarakat. Karena berdasarkan pengamatannya, hampir seluruh pelaku terorisme terpengaruh karena kondisi ekonominya yang kurang sehat.

Pemerintah daerah juga punya peran penting dalam menangkal tindak terorisme. Salah satunya, dengan mengedepankan aspek budaya dan tadisi lokal masyarakat Tangsel menjadi sebuah muatan lokal (mulok) atau mata pelajaran di sekolah.

"Banyak contoh, gerakan budaya efektif menangkal gerakan terorisme. Maka itu, pengembangan budaya saya pikir akan mampu menangkal tindak terorisme," pungkas dosen HI FISIP UIN Syarif Hidayatullah ini.
0 Komentar