Laporan: Ryan SuryadiJAKARTA, Tigapilarnews.com - Pelaku pembunuhan berencana di hotel Ellysta, Kramat Jaya, Koja, Jakarta Utara, Syahril Sidik alias Soegeng ditahan di tahanan Polda Metro Jaya. Syahril mengaku dihantui Alika. Bayang-bayang dan penampakannya Alika selalu hadir di dekat dirinya. Terlebih saat dirinya ditangkap polisi dan dijebloskan ke tahanan.Syahril kesurupan saat selesai diperiksa penyidik Sabtu 16 Juli 2016 sore. Tiba-tiba dia meronta-ronta, berteriak-teriak dan pandangan matanya kosong dan melihat ke atas. Peristiwa itupun membuat tegang penjaga sel tahanan narkoba di lantai empat. Tahanan lain pun ikut ketakutan. Sebab saat itu sudah larut malam."Di lantai 4 tahanan kerasukan. Teriak teriak itu pakai bahasa Sunda. Sampe penjaga tahanan datang terus dikasih garem dilaburin, dilempar-lemparin garam nggak mau sadar juga," ungkap salah satu anggota kepolisian yang enggan disebut namanya, Jakarta Utara, Kamis (21/7/2016) siang.Dirasa upayanya gagal alias tak mempan untuk menyadarkan Syahril dari kesurupan, penjaga tahanan pun berinsiatif memanggil narapidana kasus terorisme, Ali Imron. Terpidana kasus bom bali itupun datang dan membacakan ayat-ayat suci Al Quran dan meruqyah Syahril."Penjaga langsung memanggil Ali Imron. Terus diruqyah itu Syahril. Abis dikasih garem nggak sembuh-sembuh. Lama itu kesurupan tapi pas diruqyah sama Ali Imron sadar dia. Sembuh dia akhirnya," tuturnya.Setelah berhasil disadarkan, Ali Imron terlihat memberi nasihat kepada Sjahril agar bertobat. Saat itu juga Syahril langsung memanggil Ali dengan sebutan guru.Ia menambahkan, Sejak ditangkap dan selesai diperiksa, Syahril memang langsung dijebloskan ke sel tahanan Polda Metro Jaya. Alasannya, Syahril dideteksi mengidap HIV Aids. Sementara di Polsek Koja maupun Polres Jakarta Utara tidak memiliki sel karantina seperti yang ada di Polda Metro Jaya terkait tahanan yang mengidap HIV Aids."Ya di Polda memang ada sel karantina. Syahril dari hasil tes dan pemeriksaan dia sakit itu (ada positif HIV Aids)," tambahnya.