Laporan: Muchammad SyahputraJAKARTA, Tigapilarnews.com - Para orang tua pasien yang anaknya disuntik vaksin palsu kembali mendatangi RS Harapan Bunda di Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (18/7/2016) siang.Mereka meminta kejelasan dan partanggung jawaban pihak rumah sakit.Sebelumnya, keluarga pasien menyerbu RS Harapan Bunda, Jumat (15/7/2016). Dalam pertemuan mediasi itu, para orang tua pasien mengaku tidak puas dengan pernyataan sikap RS Harapan Bunda.Salah satu orang tua pasien, Maruli (36) mengatakan sampai saat ini pihak sakit belum juga memberikan solusi atau terkesan tidak bertanggung jawab dengan pemberian vaksin palsu yang disuntik ke anaknya."Kami masih menunggu iktikad baik rumah sakit untuk bertanggung jawab atas apa yang menimpa buah hati kami. Ini apa maksudnya, kok rumah sakit kayak tidak bertanggung jawab. Kami disuruh panas-panasan di lapangan parkir, sedangkan tidak ada pihak rumah sakit yang menemui kami," ujar Maruli di RS Harapan Bunda, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (18/7/2016).Para orang tua pasien yang ada di lokasi terlihat kecewa dengan pihak rumah sakit yang sampai hari ini belum menunjukan iktikad baik untuk memberikan kejelasan terkait vaksin palsu.Keluarga pasien juga sempat memarahi anggota kepolisian yang berjaga di lokasi kejadian."Bapak punya anak gak, saya paham bapak hanya tugas di sini, tapi tolong kami. Bapak fasilitasi kami untuk ketemu dengan pihak manajemen. Mau diapakan anak-anak kami. Enggak jelas kalo begini terus dari kemarin," teriak salah satu orang tua pasien.Pantauan Tigapilarnews.com di lokasi, terlihat para orang tua pasien juga menuntut RS Harapan Bunda untuk mengabulkan 7 tuntutan yang Jumat lalu sudah dilayangkan.Karena banyak orang tua pasien yang takut buah hatinya sakit karena disuntik vaksin palsu, maka pada hari ini anak-anaknya dapat kembali menerima vaksin ulang oleh Kementerian Kesehatan."Rumah sakit macam apa. Tidak ada tanggung jawabnya. Ini malah satgas dan Kemenkes yang lakukan vaksin ulang," ujar Maruli.Para orang tua pasien berharap agar masalah vaksin palsu ini dapat selesai, dan pihak RS Harapan bunda dapat bertanggung jawab atas apa yang mereka suntikan ke buah hatinya."Intinya pihak RS Harapan Bunda jangan lepas tangan begitu aja, harus ada yang bertanggung jawab, karena ini masalah anak," pungkas Maruli.