Laporan: Muchammad SyahputraJAKARTA,Tigapilarnews.com -- Puluhan pasien yang terverifikasi vaksin palsu hari ini mendatangi Rumah Sakit Umum Ciracas, Jakarta Timur untuk melakukan pemberian vaksin ulang.Dirut RSU Ciracas Sri Kustantini Hendrastuti menyampaikan bahwa seluruh anak yang datang untuk melakukan vaksin ulang akan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan."Pasien daftar dulu, diperiksa, lalu discreening oleh dokter spesialis anak, apakah perlu vaksinasi lagi atau tidak, kalo harus di vaksin ya kita vaksin," ujar Dirut RSU Ciracas Sri Kustantini Hendrastuti, saat di konfirmasi awak media, di RSU Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/7/2016).Berdasarkan data yang dihimpun Kementrian Kesehatan, sebanyak 10 orang sudah di jadwalkan untuk mengikuti pemberian vaksin ulang di Rumah Sakit Umum Ciracas,Jakarta Timur."Sudah terjadwal 10 anak yang terkena vaksin palsu, pada hari ini kita akan lakukan vaksin ulang kepada anak tersebut," katanya.Dirinya menambahkan hingga siang ini tercatat sudah ada 30 puluhan pasien yang mengikuti vaksin ulang. Dan kebanyakan pasien vaksin ulang tersebut sebagian besar adalah korban dari Klinik Bidan Ely yang menyebarkan vaksin palsu."Ya hari ini para pasien campur, Ada yang dari Klinik Bidan Ely, ada juga yang dari Rumah Sakit Harapan bunda yang minta vaksinnya disini," tambahnya.Di lokasi yang sama, Dokter Speaialis Anak Rumah Sakit Umum Ciracas, Ackni Hartati menjelaskan para anak yang nantinya akan di berikan vaksin ulang harus melewati beberapa pemeriksaan labiratorium."Kita cuma lakukan pemeriksaan dan selanjutnya minta persetujuan orang tua pasien apakah bersedia di vaksin ulang atau tidak," ungkapnya.Menurutnya, anak yang akan di berikan vaksin ulang akan mendapatkan vaksin berupa DPT ( Differi Pertusis dan Anti Tetanus). HIV, Polio, dan Hepatitis B."Ada juga yang campak, tapi tidak sekarang (pemberiannya) dan nantinya kita catch up (jemput) ada proses dan prosedurnya. Lalu untuk pemberian vaksin, jaraknya 4 minggu untuk jenis vaksin yang sama, misalnya DPT. Kalau (jenis) vaksin yang berbeda itu bisa 1 minggu jaraknya," pungkasnya.