JAKARTA, Tigapilarnews.com- Sebagai atlet, Jorge Lorenzo bisa dibilang mendekati kalimat sempurna.Pembalap Spanyol saat ini tengah berada di level tertingginya usai merebut gelar juara MotoGP 2015. Keberhasilan Lorenzo memenangkan persaingan dari rekan setimnya di Yamaha, Valentino Rossi, membuatnya mengoleksi tiga gelar juara dunia.Sebelumnya, ia bisa jadi pembalap motor nomor satu dunia pada musim 2010 dan 2012. Jika ditotal, ia sudah mengoleksi lima gelar dengan dua dari kelas 250 cc.Jelas, status tersebut membuat Lorenzo harusnya menikmati singgasana sebagai pembalap terbaik dunia. Namun rupanya joki berusia 29 tahun tak sedikit pun menikmatinya.Dalam sebuah wawancara bersama GPOne beberapa waktu lalu, Lorenzo mengaku tak bisa menikmati kesuksesannya. Ambisi untuk terus menambah prestasinya jadi alasan utama."Saya punya kesempatan untuk menikmati hidup, tapi ambisi dan sifat perfeksionis ini tidak menyetujuinya. Sebab saya selalu menginginkan sesuatu yang maksimal untuk diri sendiri dan juga karier saya," tuturnya."Itu artinya saya tidak punya banyak waktu. Sebagai contoh, di awal karier saya tidak pernah merayakan kemenangan. Sekarang, saya selalu melakukannya di motorhome dengan beberapa gelar bir, tanpa musik, menari bersama tim. Selain kebiasaan itu, saya juga pelajari hidup dari Buddha! Tidak lagi hidup seperti pembalap era 70-an, gaya Barry Sheene dan James Hunt," ungkapnya.Lebih lanjut, Lorenzo juga bercerita mengenai perubahan fisiknya. Di usianya yang hampir menginjak kepala tiga, pembalap berjuluk X-Fuera mengaku makin sulit menjaga kondisi tetap prima."Sebelumnya, saat masih berusia 15 atau 20 tahun, setelah balapan yang sulit biasanya saya masih bugar pada hari Senin. Sekarang lebih sulit. Ketika anda pergi berlibur, Anda perlu dua hari untuk memulihkan kondisi. Rasanya seperti balapan maraton, makin buruk dari tahun ke tahun. Tapi saya masih jauh dari usia 40 tahun, yang tentunya akan semakin buruk. Maka dari itu sangat penting diet, bekerja keras dan tetap positif, sambil bersenang-senang dengan apa yang Anda lakukan," timpalnya."Ambil Rossi sebagai contoh, dengan Ranch dan banyak anak muda di sekelilingnya, dia tampak lebih muda. Dia memperbarui energinya untuk bisa terus di MotoGP. Itu sangat penting untuk membuat mimpi tetap ada dan termotivasi," tutupnya.(exe/ist)