Kamis, 23 Juni 2016 10:27 WIB

Soal Penundaan Ganjil Genap Seminggu, Ini Penjelasan Kadishutrans DKI

Editor : Rajaman
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Uji coba pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil-genap yang semula akan dimulai tanggal 20 Juli 2016 diundur seminggu menjadi tanggal tanggal 27 Juli 2016.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kadishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, penundaan tersebut karena adanya persiapan rambu-rambu.

Andri sendiri tidak mempermasalahkan penundaan tersebut. Karena menurutnya penundaan itu hanya mundur sedikit.

"Kan kita siapin tuh rambu-rambu yang ada di 22 titik. Itu kan harus diganti. Jadi seminggu itu untuk penggantian rambu-rambu saja. Yang penting kan pelaksanaannya itu mundur sedikit yang tadinya tanggal 23 Agustus menjadi 26 Agustus." ujar Andri kemarin.

Sebelum uji coba dilaksanakan, Dishub DKI akan melakukan sosisalisasi mulai tanggal 28 Juni sampai 27 Juli 2016. Setelah sosialisasi selama satu bulan baru pembatasan sistem ganjil-genap akan diberlakukan.

Untuk itu Andri akan berkoordinasi dengan Dirlantas Polda Metro Jaya untuk membicarakan cara sosialisasi, mekanisme penerapan pembatasan ganjil-genap dan praktek ujicoba penerapan pembatasan tersebut.

"Saya akan rundingkan besok (Kamis) jam 09.00 WIB dengan Dirlantas soal sosialisasi, mekanisme dan ujicobanya," kata Andri.

Untuk target pengurangan kemacetan menggunakan pembatasan plat ganjil-genap ini, Kadishubtrans menargetkan 30 persen. Namun bila target tersebut tidak tercapai maka akan dilakukan evaluasi lebih lanjut bersama Dirlantas. Namun Andri belum bisa memastikan evaluasi tersebut kapan akan dilakukan karena masih harus berkoordinasi lebih lanjut.

Terkait usulan dari Sekretaris Komisi A DPRD DKI Syarif yang mengatakan lebih baik kembali menggunakan sistem 3 in 1 dibandingkan dengan pembatasan ganjil genap, Andri menutup kemungkinan sistem tersebut kembali dihidupkan. Alasannya karena bila 3 in 1 kembali diadakan maka akan kembali mengundang para joki dan menimbulkan dampak sosial.

"Kalau 3 in 1 kan nanti mengundang joki lagi, dampak sosial ada lagi. Insya Allah lah ganjil genap juga bisa mengurangi kemacetan, mudah-mudahan," lanjutnya.

Untuk ERP yang akan menjadi solusi kemacetan masa depan di DKI, Andri mengatakan pengadaan ERP sudah masuk tahap lelang minat. Sudah ada 4 perusahaan yang berminat. Akhir bulan nanti baru akan lakukan lelang.

"Setelah kita ketemu pemenangnya (lelang) langsung kita eksekusi. Kira-kira akhir 2017 (ERP siap)," pungkas Andri.
0 Komentar