Laporan : Evi AriskaJAKARTA, Tigapilarnews.com - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan meminta pemerintah pusat melakukan pendataan dan perencanaan yang baik dan benar untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan memasuki Ramadhan."Kami harus benar-benar memperbaiki, membenarkan data dengan data yang baik dan yang benar. Pemerintah juga bisa melakukan perencanaan yang baik," kata Daniel dalam diskusi bertajuk 'De Javu Harga Sembako' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/6/2016) siang.Politikus PKB ini mengatakan masalah data dan perencanaan harusnya menjadi perhatian penting bagi pemerintah pusat dalam menahan pergerakan harga bahan pangan jelang bulan puasa."Kalau datanya benar tetapi masih terjadi (kenaikan harga) berarti perencanaannya yang ngawur karena tidak paham pada persoalan. Bisa saja perencanaan benar tapi datanya yang ngawur ini dua hal yang harus diperhatikan," ungkap Daniel.Saat ditanya masalah data atau perencanaan yang belum dilakukan dengan baik, Daniel enggan berkomentar.Dia mengaku sempat meyakini data bila 2015 silam disebutkan jumlah produksi gabah di Tanah Air berjumlah 75 juta ton atau setara dengan 45 juta ton beras.Artinya, kebutuhan masyarakat akan beras tercukupi. Namun, kenyataannya Indonesia masih melakukan impor beras."Sementara kebutuhan negara paling 18 juta ton. Nah, berarti ada belasan juta yang surplus harusnya kita seperti Vietnam sebagai negara eksportir, kenapa kita harus selalu impor," imbuh Daniel.