JAKARTA, Tigapilarnews.com- Yamaha akhirnya mengungkap penyebab kerusakan mesin motor YZR-M1 yang ditunggangi Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo di Grand Prix Italia, 22 Mei lalu.Perangkat elektronik MotoGP yang terpasang ternyata jadi biang keladinya. YZR-M1 tiba-tiba berasap dalam GP Italia di Sirkuit Mugello. Lorenzo merasakannya pertama kali saat menjalani pemanasan, dan Rossi saat race berlangsung.Jika Lorenzo bisa mengganti mesin dan akhirnya jadi pemenang balapan, tidak untuk Rossi yang harus menelan pil pahit gagal finis di depan pendukungnya sendiri.Setelah melakukan penyelidikan, mekanik Yamaha bisa mengetahui penyebab kerusakan mesin YZR-M1 yang menurut Rossi sudah sembilan tahun tak pernah dirasakannya. Perangkat elektronik standar MotoGP di bagian rev limiter atau perangkat yang terpasang ke mesin pembakaran internal untuk membatasi kecepatan maksimum jadi penyebabnya."Setelah masalah teknis di Mugello, dua mesin yang rusak dikembalikan ke YMC (Yamaha Motor Company) untuk dilakukan investigasi. Setelah meneliti mesin, data telemetri, dan sistem terkait, kami menemukan penyebabnya," ucap pemimpin proyek pengembangan YZR-M1 Yamaha, Kouji Tsuya seperti dikutip Crash, Kamis (02/06/2016)."Kegagalan itu disebabkan karena masalah elektronik yang berkaitan dengan fungsi rev limiter sehingga mengakibatkan katup dan piston rusak. Penyebab rusaknya motor Jorge dan Valentino sama. Untuk jelasnya, tidak ada komponen mesin yang rusak, itu murni masalah elektronik," ungkapnya.Untuk Rossi, penyebabnya adalah kerusakan rev limiter ketika memacu motor dengan kecepatan penuh di trek lurus. Kerusakan ini tidak terkait dengan penyebab kesalahan yang dibuat Rossi di tikungan dalam lap sebelumnya."Tidak ada pengaturan khusus yang kami gunakan di Mugello, kami memetakannya seperti biasa. Sekarang kami menarik kedua mesin untuk sisa musim ini," tambahnya."Kami punya sejarah yang kuat dari kehandalan mesin dan fakta ini tidak berubah setelah kejadian ini. Mesin oke, tapi kami tidak sadar ada perubahan yang berbeda dari perangkat elektronik standar, yang membuat kerja rev limiter beda dengan tahun lalu. Kami mengatur limiter rev menggunakan data tahun lalu dengan cara yang persis sama, tapi kami tidak menyadari jika perangkat itu bekerja dengan cara yang beda,""Mesin Valentino paling bagus dari tiga yang tersegel dari jumlah alokasi mesinnya, karena itu setelah mesin Jorge bermasalah waktu pemanasan, tidak ada alasan untuk menggantinya. Selain itu, kami juga tidak bisa mengetahui masalah mesin Jorge dalam waktu yang singkat,""Mugello adalah salah satu sirkuit yang paling penting karena pembalap mesti memacu motor dengan kecepatan penuh di trek lurus sehingga RPM mesin akan jadi lebih tinggi. Kami telah belajar dari kejadian ini dan sudah mengubah pengaturan rev limiter sehingga akan baik-baik saja di Catalunya,"Musim ini, penggunaan perangkat eletronik standar bawaan MotoGP (Magneti Marelli) memang sempat dikeluhkan para pembalap. Jika sebelumnya semua tim menggunakan perangkat bawaan pabrik sendiri, yang tentunya sudah sesuai standar motor masing-masing, kali ini semua kuda besi mesti diatur sesuai standar perangkat standar MotoGP.Hal itu juga dikeluhkan mengingat pembalap Yamaha, Honda dan Ducati dibatasi soal penggunaan mesin yakni cuma punya tujuh set selama semusim. Semuanya juga harus punya spesifikasi identik karena aturan pembekuan pengembangan.Jika menilik masalah Yamaha di Mugello, kekhawatiran jelas muncul soal adanya kelemahan desain perangkat elektronik MotoGP yang tidak sesuai dengan semua teknologi M1 tahun ini. Namun Tsuya memastikan hal tersebut tidak terjadi sebab pengaturan rev limiter telah dimodifikasi.Namun, mesin lain yang digunakan Rossi dan Lorenzo selama akhir pekan Mugello juga mengalami masalah. Sebagai bentuk antisipasi, mesin itu hanya akan digunakan keduanya saat menjalani latihan."Sebagai tindakan pencegahan, mesin lain yang digunakan Valentino dan Jorge di Mugello akan digunakan hanya untuk sesi latihan, sampai siklus hidupnya selesai," katanya."Kami simpulkan masalah elektronik menyebabkan kegagalan di Mugello, oleh karena itu kami tidak perlu campur tangan dengan mesin yang tersisa. Kami masih punya cukup mesin untuk sisa musim ini. Kami telah menyusun penanggulangan jadi yakin kegagalan di Mugello tidak akan terulang kembali," pungkasnya.(exe/ist)