JAKARTA, Tigapilarnews.com - Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno mengaku didatangi sejumlah tokoh reformasi yang ingin meminta maaf karena telah mempelopori amandemen Undang-undang Dasar 1945.Try Sutrisno menyebut, para tokoh reformasi yang mendatangi rumahnya, antara lain, Amien Rais dan Fuad Bawazier."Setelah 16 tahun reformasi banyak tokoh kita yang tobat. Amien Rais, Fuad Bawazier, yang amandemen UUD 1945, datang ke rumah saya dan minta maaf," kata Try, di acara simposium Waspada PKI di Balai Kartini, jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (1/6/2016).Memang pada Tap MPR 1/2003 tentang Amandemen UUD 1945 Pertama, Try mengatakan, naskah Pembukaan UUD 1945 masih ada.Hanya saja, Try menjelaskan, di bagian batang isi banyak yang bertentangan. Misalnya soal sistem ketatanegaraan yang tak lagi menempatkan MPR sebagai lembaga tertinggi.Amandeman UUD 1945 juga menghapuskan utusan daerah dan utusan golongan di MPR dan diganti dengan DPD. Itu menurut Try, mencontoh konsep negara federal di Amerika Serikat."Sistem bernegara, rakyat berdaulat, bukan MPR lembaga tertinggi, diturunkan grade-nya. urusan daerah bukan perwakilan, itu niru federal niru Amerika," kata Try."Amien bilang, waktu amandemen I, NKRI, preambule, presidensiil, batang tubuh, Pak Try ini dilakukan secara adendum. UUD-nya utuh, aslinya ada, nyatanya setelah jadi tidak ada," kata Try menceritakan pengakuan Amien Rais.Mantan Menhankam/Pangab itupun berharap MPR segera bangkit untuk kembali menata ulang sistem ketatanegaraan Indonesia."Tidak tertutup amandemen, tapi secara administrasi di adendum, itu yang kita inginkan. Amandemen pertama sampai empat itu keliru, ini dikaji ulang," kata Try.