JAKARTA, Tigapilarnews.com – Komplotan begal bersenjata api di Jakarta Timur terpaksa didor aparat lantaran melakukan perlawanan saat dilakukan penyergapan.Penyergapan komplotan itu dilakukan pada Minggu (29/5/2016) sekitar pukul 10.00 WIB. Kedua pelaku, Fahri (30) dan Riski (23) diketahui berasal dari Lampung Timur, Lampung.Menurut Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso, penyergapan bermula setelah sebelumnya diperoleh informasi bahwa kedua pelaku hendak bertransaksi jual-beli motor hasil begal di Jl TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur."Anggota menerima informasi, kedua tersangka hendak bertransaksi dengan penadah di depan PT Novartis Indonesia, Jl TB Simatupang, Pasarrebo, Jakarta Timur," jelas Eko kepada wartawan.Setelah mendapatkan informasi tersebut, tim melakukan pengintaian terhadap kedua pelaku di lokasi.Tidak lama, anggota melihat kedatangan kedua pelaku ke lokasi dan menyerahkan 1 unit motor yang diduga kuat hasil curian kepada seorang pria.“Ketika anggota melihat hal itu, langsung didatangi. Anggota menyebutkan bahwa 'kami polisi, jangan bergerak'," imbuhnya.Namun alih-alih menyerah, Eko mengungkapkan, dua tersangka langsung menarik pistol yang ada di balik celana pelaku.Keduanya bahkan mengarahkan senjata api tersebut, menurut Eko, ke arah anggota yang saat itu sudah mendekat untuk melakukan penyergapan."Oleh karena itu, petugas segera melakukan tindakan tegas dengan melakukan penembakan kepada kedua laki-laki tersebut dan mengenai bagian dada hingga mengakibatkan keduanya meninggal dunia," urai Eko.Sementara itu, Kanit VI Resmob Polda Metro Jaya, Kompol Handik Zusen mengungkap, di lokasi tersebut pihaknya mengamankan tersangka Nanang Supriyatna (38), penadah motor hasil curian."Berdasarkan keterangan tersangka Nanang, dia sudah 3 kali menerima motor dari kedua tersangka itu," ungkap Handik.Pada 28 Mei 2016, Handik mengatakan, tersangka Fahri dan Riski dua kali menyerahkan motor hasil curian kepada Nanang. Kemudian pada 29 Mei 2016, pelaku pencurian menyerahkan 1 unit motor di lokasi penyergapan."Nanang ini juga merupakan joki dalam kegiatan begal kelompok ini. Dia sudah bergabung sejak 2013-2016," lanjut Handik.