JAKARTA, Tigapilarnews.com - Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung , mengingatkan pengurus DPP Partai Golkar yang baru agar percaya diri atau confidence , meski mendukung pemerintahan Jokowi-JK.Golkar menurut dia harus bisa menunjukkan paradigma baru dan tidak lagi kembali seperti dulu menjadi perangkat untuk melegitimasi apapun yang diinginkan kekuasaan."Dalam Munaslub di Bali , Partai Golkar sudah menetapkan mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Namun demikian saya perlu mengingatkan agar Partai Golkar tetap memperlihatkan percaya diri dan bisa menunjukkan kemandirian serta tidak lagi menjadi alat atau perangkat untuk melegitimasi apapun keinginan penguasa dan kembali dikooptasi pemerintah. Sebagai parpol , Golkar harus bisa mandiri," ujar Akbar di Jakarta, Selasa (24/5/2016) menanggapi isu bahwa Partai Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto akan berada di bawah kendali pemerintah.Dukungan Partai Golkar pada pemerintah menurut Akbar sebaiknya dilaksanakan sejalan dengan keinginan rakyat."Jika memang program-program pemerintahan Jokowi pro rakyat,maka Partai Golkar tentu harus mendukungnya. Jadi tidak asal mengiyakan semua keinginan pemerintah saja. Golkar juga harus mampu melaksanakan fungsi check and balance walaupun pada hakikatnya Golkar mendukung pemerintah. Hal ini justru akan meningkatkan kualitas demokrasi," jelasnya.Selain itu Akbar mengingatkan Ketua Umum Partai Golkar yang baru dalam mengambil keputusan politik yang penting tidak berjalan sendirian, namun tetap harus dijalankan melalui aturan organisasi yang baik.Untuk itu dia merasa perlu mengingatkan , misalnya terkait soal dukungan kepada Jokowi untuk pilpres 2019 nanti maupun dukungan buat Ahok dalam pilkada DKI Jakarta."Memang saya mendengar bahwa Golkar akan mendukung Jokowi dalam pemilu mendatang. Hal seperti ini seharusnya dibicarakan di rapat,baru kesepakatannya diputuskan dalam forum rapimnas. Itu baru aturan organisasi yang baik.Begitu juga soal dukungan pada Ahok dalam pilkada DKI, seharusnya dibicarakan dulu dengan DPD I Golkar DKI," ungkap Akbar.Dia melihat pernyataan elit-elit Partai Golkar yang akan mendukung Jokowi untuk pilpres 2019 maupun Ahok pada Pilkada DKI Jakarta mendatang, adalah pernyataan spontan saja. Namun demikian dia perlu mengingatkan bahwa meski itu pernyataan pribadi tetap berdampak."Sebaiknya segala sesuatu soal dukung mendukung dibicarakan dulu karena bagaimanapun meski yang dikemukakan statement pribadi, tetap saja berdampak.Harusnya secara internal semua dukungan ini dibicarakan dulu secara internal secara rasional dan objektif. Semua didengar, diolah dan dibahas terlebih dahulu," tegasnya.Akbar mengingatkan kepada Setya Novanto untuk fokus dalam menghadapi pilkada serentak mendatang karena masalah pilpres masih panjang dan lama."Menurut saya pilpres masih panjang,Golkar harus fokus dulu pada pilkada serentak. Ini sekaligus untuk membuktikan ke publik bahwa dengan Munaslub kemarin Golkar memang betul-betul makin solid yang bisa dilihat dari kemenangan pada pilkada serentak. Dengan demikian maka hasil dari perubahan akan terlihat dan bahwa Golkar bekerja dengan merekrut calon-calon kepala daerah yang terbaik," tukasnya.