JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketua DPR Ade Komarudin membantah adanya kunker fiktif yang diduga dilakukan oleh para legislator dengan menghabiskan anggaran Rp 945 M.Hal itupun diakui pria yang akrab disapa Akom ketika sudah bertemu dengan anggota BPK Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi dan membaca laporan auditnya.Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebelumnya menemukan dugaan kunjungan kerja (kunker) fiktif anggota DPR. Potensi kerugian negara dari dugaan kunker fiktif itu mencapai Rp 945 miliar lebih."Prof Edi itu anggota BPK yang mendalami itu. Saya sudah baca wawancaranya. Itu nggak tahu kata-kata (kunker fiktif) dari mana. Tapi yang jadi patokan saya adalah BPK. Saya nggak mau patokan yang lain. Kalau memang ada fiktif menurut BPK saya ikutin," kata Akom di Gedung DPR, Jumat (20/5/2016).Politisi Partai Golkar itu pun meminta anggota DPR untuk memberikan laporan terkain kunker mereka ke kesekretariatan jenderal. "Sudah. Surat, telepon ibu Sekjen. Dan sekarang makin banyak yang laporan," pungkasnya.