JAKARTA, Tigapilarnews.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Sereida Tambunan memprediksi penghapusan 3 in 1 di jalan protokol Ibu Kota yang dimulai Senin (16/5/2016) esok akan menimbulkan kemacetan parah."Sebenarnya saya tidak setuju dengan penghapusan sistem 3 ini 1 karena penerapan 3 ini 1 merupakan salah satu alternatif untuk mengurai kemacetan di Jakarta. Dan cukup efektif, karena orang jarang menggunakan mobil-mobil pribadi dan banyak menggunakan fasilitas publik," kata Sereida saat dihubungi, Minggu (15/5/2016).Sereida menilai ada beberapa hal yang belum selesai dibahas seperti hasil kajian dari hasil uji coba penghapusan 3 ini 1 tahap pertama adalah kemacetan meningkat sekitar 24 persen."Hal ini berarti penghapusan sistem 3 in 1 tidak berhasil mengurai kemacetan. Dan setelah dilakukan perpanjangan kemacetan bertambah lagi. Saya pertanyakan penghapusan sistem ini apa hasil evaluasinya," ujar dia.Mengenai penghapusan 3 in 1 yang dikaitkan dengan eksploitasi anak karena adanya bisnis perjokian, dia mengatakan seharusnya yang dihukum pemilik mobil yang membawa joki tersebut.Selama ini, pemilik mobilnya tidak diberi sanksi tapi joki yang paling banyak ditangkap."Seharusnya pemilik mobil yang membawa joki itu yang dihukum kalau perlu dua bulan mobil nggak boleh jalan untuk efek jera. Tapi kalau jokinya dihukum akan menimbulkan masalah baru buat masyarakat yang mencari nafkah," terang seredia.Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok mengatakan telah menyiapkan peraturan gubernur (Pergub) mengenai penghapusan kebijakan 3 in 1."Setelah selesai dilakukan uji coba penghapusan 3 in 1 selama satu bulan, kebijakan itu akan kami hapus. Pergub mengenai penghapusan kebijakan itu pun sudah kami siapkan," kata Ahok.