SURABAYA, Tigapilarnews.com - DPF (32), narapidana asal Wonokromo Surabaya, tewas gantung diri dalam Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Lowokwaru Malang, Kamis (12/5/2016) dinihari.DPF bunuh diri di Blok 2 Kamar 4 Lapas Lowokwaru. Blok itu disebut blok rumah sakit karena penghuninya adalah orang dengan HIV-Aids (ODHA). DPF juga termasuk ODHA.Menurut Kepala Lapas Lowokwaru Krismono, DPF gantung diri memakai kain yang digantungkan di teralis jendela."Pukul 02.45 wib, ada laporan warga binaan bunuh diri memakai kain. Ketika petugas datang, ia sudah ada di bawah ditolong teman sekamarnya," ujar Krismono.Kain itu, lanjutnya, merupakan sambungan sobekan kaus. Kris menegaskan teman sekamarnya tidak mengetahui perbuatan DPF."Teman-temannya pada tidur semua. Hanya saja ketika ditolong teman-temannya dia masih bernafas. Namun saat diperiksa dokter, ia meninggal dunia," tegasnya.Pukul 05.30 wib, jenazah DPF dibawa ke Kamar Mayat RS Saiful Anwar Malang.Pukul 11.30 wib, jenazahnya dipulangkan ke Surabaya. Terlihat istri dan dua anak DPF ikut mengantar jenazah DPF.