JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ajang Indonesia Terbuka 2016 yang akan digelar di Istora Senayan, 30 Mei-5 Juni mendatang diharapkan PP PBSI dapat menyabet tiga gelar.Demi mengobati dahaga mengingat selama dua edisi terakhir Indonesia nigelar dalam ajang yang bertajuk resmi BCA Indonesia Open Super Series Premier (BIOSSP) itu. Tiga nomor yang kini dipatok juara adalah ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawa cukup optimistis target itu tercapai jika menillik peta kekuatan saat ini.Hal itu tak lepas dari performa ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto yang juara All England.Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang juara di India Open Super Series. Apalagi juga ada nama-nama macam Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Ihsan Maulana Mustofa di tunggl putra."Berdasarkan prestasi kita dalam beberapa tahun, beberapa bulan, tentu kami berharap bisa menyumbangkan gelar di tiga nomor," kata Gita, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (11/5/2016)."Selain Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ataupun Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, kita juga sudah mempunyai beberapa pasangan lainnya yang mampu bersaing dan sudah terbukti berhasil meraih gelar juara. Tetapi kita punya pendekar baru di tunggal putra. Dimana dari beberapa turnamen terakhir tunggal putra prestasinya sungguh menggembirakan dari event level bawah hingga super series. Memang untuk tunggal putri kita masih harus realistis. Tapi sesungguhnya secara keseluruhan kita harus bangga karena akhirnya investasi yang kami lakukan dari 2-3 tahun lalu sangat positif terutama di tunggal putri. Artinya sudah ada Gregoria Mariska dan Fitriani, yang mungkin kata orang belum muncul," lanjut Gita.Sementara itu Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga PBSI Rexy Mainaky mengatakan persiapan sejauh ini terus berjalan, secara khusus untuk para pemain pelapis yang juga diharapkan bisa menunjukkan prestasi."Sejauh ini mereka sudah cukup siap. Hanya memang selain teknik, atlet juga dijaga fokusnya dan recovery untuk badannya. Karena selama satu tahun ini mereka cukup lelah mengikuti turnamen demi turnamen dalam rangka mengumpulkan poin di Olimpiade," tukasnya.