Selasa, 03 Mei 2016 13:54 WIB

Ini Kronologis Pengusiran Sekda DKI Versi Pengurus Masjid

Editor : Hendrik Simorangkir
Laporan : Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Dewan Kemakmuran Masjid Luar Batang menduga kedatangan Sekda DKI Saefullah yang mengambil waktu jelang tengah malam itu merupakan wujud upaya provokasi dan melahirkan perpecahan. Selain, menganggu kenyamanan hidup masyarakat Luar Batang sendiri.

Demi memperkuat dugaan tersebut, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Keramat Luar Batang pun membeberkan kronologis peristiwa pengusiran Sekda DKI Saefullah, Selasa (3/5/2016).

Pada Sabtu, 30 April 2015 ada informasi Pemprov DKI mau mengelar komunikasi yang isinya tidak akan ada penggusuran. Lokasi pertemuan akhirnya disepakati, di Kantor Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara.

Pada Selasa (2/5) lewat pertemuan antara Sekda Saefullah, plt Walikota Jakarta Utara Wahyudi, Camat Penjaringan, Kholid, Lurah Penjaringan Suranta, dan pihak RW 1, 2, 3, 4 Kelurahan Penjaringan disepakati pertemuan lanjutan di Kantor Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara pada 2 Mei 2016, pukul 20.30 WIB hingga sekitar pukul 22.00 WIB.

Namun dalam pertemuan itu, Sekda Saefullah berbicara berbeda dengan apa yang selama ini dikabarkan pihak Kecamatan Penjaringan kepada Ketua Masjid, Ketua2 RW dan Ketua2 RT. Pada pertemuan Senin malam itu, Saefullah justru menegaskan sejumlah poin.

Substansi poin pertama, tetap akan ada penggusuran. Kedua,tetap akan dibangun Plaza di sekitar masjid. Dan ketiga, akan dibangun jalan-jalan besar sebagai kesatuan dari Kota Tua sampai Luar Batang.

Poin-poin tersebut kontan memunculkan keterkejutan pengurus masjid, para ketua RW, para ketua RT, dan tokoh masyarakat. Serta-merta  bergulir protes dan penolakan.

Setelah rapat usai, Sekda menyampaikan keinginan untuk meninjau Kampung Luar Batang dan ke Masjid Keramat Luar Batang. Sekaligus untuk memberikan bantuan uang sebesar Rp 1 miliar dan seragam bagi marbot masjid. Akan tetapi, pengurus msjid langsung menolak.

Pada kesempatan itu, pengurus masjid, RT, RW, dan tokoh masyarakat bahkan menyarankan agar Sekda tidak usah datang ke Kampung Luar Batang dan ke areal masjid. Mengingat, waktu telah sangat larut dan kondisi warga kampung sedang tegang pascapenggusuran aquarium, Pasar Ikan.

Saran tersebut juga diperkuat oleh Ketua Pengurus Masjid Luar Batang, Faisal. Tapi rupanya, tanpa sepengetahuan sejumlah unsur masyarakat, Sekda mendatangi kampung dan masjid Luar Batang, sekitar pukul 22.30 WIB.

Melihat itu, warga langsung bereaksi dan melakukan pengusiran terhadap Saefullah dan rombong. Ketua masjid, RT, RW, dan tokoh masyarakat mendapat laporan terjadinya ketegangan saat kondisi sudah  memanas.

Pengurus Masjid dan RT, RW, serta tokoh masyarakat langsung mengamankan Sekda dan rombongannya agar terhindar dari peningkatan eskalasi amuk massa.
0 Komentar